BIMATA.ID, Jakarta – Ketua Fraksi Gerindra DPR RI, G. Budisatrio Djiwandono, menyampaikan apresiasi mendalam atas pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini, yang mulai resmi dijalankan pada Senin (6/1/2025), merupakan salah satu program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang diwujudkan dalam waktu kurang dari 100 hari kerja.
“Fraksi Gerindra mengapresiasi kerja cepat pemerintah dalam mewujudkan salah satu program unggulan yang menjadi janji kampanye. Program MBG dapat berjalan di hari ke-79 pemerintahan, tentu ini jadi permulaan yang baik dan menunjukkan komitmen kuat pemerintah,” ujar Budisatrio.
Sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Budisatrio menegaskan bahwa Fraksi Gerindra akan mengawal pelaksanaan program ini agar sesuai dengan visi dan tujuan awal. Menurutnya, MBG bukan sekadar menyediakan makanan, tetapi juga upaya strategis untuk memenuhi kebutuhan gizi generasi muda, memperkuat ketahanan pangan, dan mendorong keberlanjutan ekonomi.
“Program MBG adalah wujud investasi pada sumber daya manusia serta generasi masa depan yang kompetitif dan produktif untuk menyambut Indonesia Emas 2045. Program ini juga memiliki misi pemerataan ekonomi dan sosial,” tambah Budisatrio.
Ia juga menekankan pentingnya memastikan kualitas makanan yang disajikan. “Untuk itu, kami dari Fraksi Gerindra siap mengawal agar program ini berjalan sesuai dengan esensi yang diharapkan sejak awal,” ujarnya.
Budisatrio memuji kinerja Badan Gizi Nasional (BGN) yang telah memulai program ini secara bertahap di 26 provinsi. Sebagai langkah awal, BGN telah memberdayakan 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur yang mampu melayani kebutuhan gizi anak-anak sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui. Setiap dapur ditargetkan melayani 3.000 hingga 4.000 penerima manfaat per hari.
Lihat juga: Presiden Prabowo Hapus Utang UMKM Senilai Rp 14 Triliun, Dorong Pemulihan Ekonomi
“Dimulainya program MBG secara bertahap membuat kami optimis dengan kinerja BGN ke depan. Kami yakin BGN mampu meningkatkan pelayanan bagi sekolah-sekolah dan penerima manfaat di seluruh Indonesia,” tambah Budisatrio.
Pemerintah melalui BGN menargetkan 937 dapur beroperasi pada akhir Januari 2025, yang akan melayani 3 juta penerima manfaat. Target ini akan terus meningkat hingga seluruh dapur beroperasi penuh pada 2029.
Program MBG saat ini telah berjalan di 26 provinsi berikut Yaitu Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, NTT, Papua Barat, Papua Selatan.
Simak juga: Bupati Mahulu Owena Mayang: Komitmen Jalankan Visi Asta Cita Prabowo Subianto
Budisatrio juga menyoroti efek domino program ini terhadap perekonomian lokal. “Dengan melibatkan pelaku usaha lokal, petani, dan nelayan, program ini berpotensi menciptakan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan di daerah-daerah,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa program MBG tidak hanya ditujukan untuk mengatasi isu stunting tetapi juga membuka akses pemerataan ekonomi dan meningkatkan ketahanan pangan. “Kami ingin program ini sukses secara menyeluruh, baik dalam meningkatkan kualitas gizi maupun menciptakan dampak positif bagi perekonomian lokal,” pungkasnya.