BIMATA.ID, Jakarta – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono, dan Menlu baru Amerika Serikat, Marco Rubio, membahas penguatan kerja sama bilateral serta upaya menjaga keamanan dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik melalui percakapan telepon.
Menurut pernyataan tertulis Departemen Luar Negeri AS yang dipantau di Jakarta pada Kamis (23/1), pembicaraan tersebut berlangsung pada Rabu (22/1) waktu setempat.
Percakapan ini menegaskan kembali hubungan strategis kedua negara.
“Marco Rubio dan Menlu Sugiono mengakui pentingnya hubungan AS-RI dan menegaskan kembali kontribusi kemitraan strategis komprehensif antara kedua negara demi kawasan Indo-Pasifik yang aman dan makmur,” ujar Juru Bicara Deplu AS, Tammy Bruce, Kamis (23/01/2025).
Dalam diskusi tersebut, kedua menteri juga bertukar pandangan mengenai pentingnya perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik, terutama terkait keamanan maritim di Laut China Selatan.
Isu ini menjadi perhatian bersama mengingat meningkatnya dinamika geopolitik di kawasan tersebut.
Selain itu, Menlu Sugiono dan Menlu Rubio menyepakati pentingnya penguatan kerja sama di bidang perdagangan dan investasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang saling menguntungkan.
Keduanya menegaskan tekad bersama untuk mengutamakan kepentingan ekonomi nasional masing-masing negara.
Dalam percakapan tersebut, Menlu Rubio juga mengakui keinginan Indonesia untuk terus berperan aktif dalam proses perdamaian dan rekonstruksi pasca-konflik di kawasan Timur Tengah.
Hal ini sejalan dengan upaya Indonesia dalam menjaga peran konstruktifnya di kancah global.
Marco Rubio baru disetujui oleh Senat AS sebagai Menteri Luar Negeri pada Senin (20/1), menjadikannya pejabat pertama dalam kabinet Presiden Donald Trump yang mendapatkan persetujuan dewan legislatif.
Rubio menghadapi tugas besar di tengah berbagai krisis global, termasuk perang Rusia-Ukraina dan konflik di Gaza serta Lebanon yang melibatkan Israel.