BeritaEkonomiNasionalPertanian

Kementan Gaet Transmigran, Gagas Program Swasembada Pangan Presiden Prabowo

BIMATA.ID, Jakarta – Pemerintah Indonesia mengumumkan program baru yang bertujuan untuk mempekerjakan transmigran sebagai petani di berbagai wilayah Indonesia.

Diketahui, program ini merupakan bagian dari upaya untuk mencapai swasembada pangan pada 2027, yang ditargetkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Mengenai hal tersebut, Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman bersama Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman telah menandatangani kesepakatan bersama terkait program tersebut di kantor Kementerian Pertanian (Kementan) pada Kamis, (09/01/2025).

Baca juga: MUI Apresiasi Langkah Presiden Prabowo Realisasikan Program Makan Bergizi Gratis

Amran menyampaikan, bahwa program ini akan fokus pada pembangunan klaster pertanian modern di desa-desa.

“Kita kerja bersama membangun klaster, membangun episentrum ekonomi baru di desa, yaitu klaster pertanian modern, transformasi pertanian tradisional menuju pertanian modern,” ujar Amran dalam konferensi pers, pada Kamis (09/01/2025).

Menurutnya, program ini diharapkan dapat mengoptimalkan pengelolaan lahan pertanian dengan teknologi yang lebih maju, guna meningkatkan hasil produksi pangan secara signifikan.

Lihat juga: Anwar Ibrahim Bahas Isu Bilateral dengan Presiden Prabowo Dalam Jamuan Makan Siang di Kuala Lumpur

Selain itu, sambungnya, Kementan akan menyediakan alat mesin pertanian modern, seperti traktor, combine harvester, dan pompa air, dengan nilai mencapai Rp3 miliar per/kelompok transmigran.

Kemudian, Setiap kelompok yang terdiri dari 15 orang akan diberikan akses untuk mengelola lahan pertanian seluas 200 hektar.

Amran juga menjelaskan, bahwa para transmigran yang terlibat dalam program ini berpotensi memperoleh pendapatan yang signifikan. Ia menjamin bahwa setiap kelompok transmigran dapat menghasilkan pendapatan minimal Rp10 juta per/bulan, bahkan hingga Rp15 juta.

Simak juga: Momen Akrab Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim di Kuala Lumpur

“Nah pendapatannya ada testimoni dari Sabang sampai Merauke itu sudah berpendapatan Rp15 juta. Ini bukan gaji. Pendapatan Rp15 juta per bulan bersih,” ujarnya.

Untuk diketahui, sebelum penandatanganan kesepakatan ini, Amran dan Iftitah juga pernah mengadakan pertemuan pada Desember 2024. Pada saat itu, telah ditentukan bahwa Kementrans akan menyiapkan 100 ribu pekerja yang merupakan transmigran untuk mengelola lumbung pangan atau food estate di beberapa wilayah Indonesia.

Tags

Related Articles

Bimata
Close