Keanggotaan Indonesia dalam BRICS Dinilai Positif untuk Iklim Investasi Sektor Hulu Migas
BIMATA.ID, Jakarta – Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Djoko Siswanto, menyatakan, keanggotaan Indonesia yang resmi dalam BRICS memberikan dampak positif terhadap iklim investasi sektor hulu migas.
Menurutnya, dengan bergabung dalam blok ekonomi yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan ini, Indonesia berpotensi untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan, terutama dalam hal investasi.
“Dengan masuk ke BRICS itu, kita punya kerja sama, bisa saling membantu investasi,” ujar Djoko Siswanto setelah menghadiri acara “FID Engagement for the Hidayah Development Project” di Jakarta pada Kamis, (09/01/2025).
Mengenai hal itu, keanggotaan Indonesia dalam BRICS diharapkan akan memperkuat sektor hulu migas tanah air, serta meningkatkan akses negara ini terhadap peluang investasi yang lebih besar di dunia.
Selain itu, Djoko mengungkapkan, meskipun keanggotaan ini memberikan peluang besar dalam hal investasi, Indonesia saat ini lebih fokus untuk memenuhi kebutuhan energi domestik terlebih dahulu.
Namun, ketika ditanya mengenai potensi ekspor produk migas ke negara-negara BRICS, Djoko menyampaikan, Indonesia masih memprioritaskan pasokan minyak untuk kebutuhan dalam negeri, meskipun gas menjadi komoditas yang sudah diekspor.
Lihat juga: Momen Prabowo Tiba di Malaysia Disambut Pejabat Tinggi dan Jajar Kehormatan
“Kalau minyak, untuk dalam negeri dulu. Tapi, kalau gas, memang kita ekspor,” jelasnya.
Untuk diketahui, sebelumnya, Brasil, yang memegang presidensi BRICS tahun ini, mengumumkan bahwa Indonesia telah resmi menjadi anggota penuh dalam organisasi internasional tersebut.