BeritaNasionalPolitik

Karangan Bunga dan Vitamin: Simbol Kedekatan Megawati dan Prabowo Menuju Potensi Kerjasama Politik

BIMATA.ID, Jakarta – Hubungan antara Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Presiden Prabowo Subianto semakin menunjukkan kedekatan melalui berbagai simbol yang mereka tunjukkan belakangan ini. Terbaru, Prabowo mengirimkan karangan bunga anggrek pada perayaan ulang tahun Megawati yang ke-78 pada Kamis (23/1).

Selain karangan bunga, kedekatan antara Megawati dan Prabowo juga tercermin dalam pertukaran minyak urut dan vitamin. Beberapa waktu lalu, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan bahwa ia menyampaikan minyak urut dari Megawati untuk Prabowo. “Contohnya beberapa kali Pak Prabowo mengirimkan vitamin untuk Ibu Mega. Itu contoh bahwa kedekatan hubungan antara keduanya memang sudah terjalin sejak lama,” ujar Puan di Kompleks DPR RI, Jakarta, Jumat (24/1).

Selama 100 hari pemerintahan Prabowo, PDI Perjuangan masih tetap menegaskan posisinya untuk berkolaborasi dengan pemerintah meskipun tidak berada dalam Kabinet Merah Putih. Namun, berbagai simbol yang mengindikasikan kedekatan antara kedua tokoh tersebut dianggap memperbesar kemungkinan PDI Perjuangan untuk bergabung dalam pemerintahan Prabowo.

Baca Juga: Arahan Prabowo Pangkas Anggaran Disambut Baik oleh Kementerian Transmigrasi

“Saya pikir itu bagian dari upaya mendekatkan. Meski kesannya simbolis, namun hal tersebut tetap penting dalam membangun komunikasi antaraktor politik, khususnya di kalangan elite,” ungkap Direktur Algoritma Research and Consulting, Aditya Perdana, kepada Media Indonesia.

Meskipun demikian, Aditya, yang juga mengajar ilmu politik di Universitas Indonesia, berpendapat bahwa simbol semata tidak cukup. Kedekatan yang tercermin dalam simbol-simbol tersebut, menurutnya, perlu disertai dengan komunikasi politik dan silaturahim yang lebih intens di antara kedua belah pihak. Pertemuan antara delegasi Megawati dan Prabowo, ujar Aditya, akan sangat penting sebagai jembatan untuk kedua tokoh. Jika dilakukan dalam waktu yang tidak terlalu lama, kemungkinan PDI Perjuangan bergabung dengan pemerintahan Prabowo bisa terjadi. Namun, Aditya juga menambahkan bahwa masih ada hambatan, terutama dari pihak PDI Perjuangan sendiri.

“Mungkin dari sisi Ibu Mega, berada di luar pemerintahan adalah sebuah opsi yang dijalani PDI-P, tapi jika ada tawaran atau sesuatu yang menarik, tentu itu bisa menjadi bahan pertimbangan,” pungkasnya.

Simak Juga: Gerindra Ucapkan HUT ke-52 PDIP

Related Articles

Bimata