BIMATA.ID, JAKARTA — Keinginan pemerintah untuk mengejar target swasembada pangan agar tidak selau bergantung kepada impor patut diapreasiasi. Pasalnya, keinginan tersebut telah didukung oleh upaya pemerintah yang memberi perhatian khususnya pada sektor pertanian. Demikian dikatakan pengamat politik Jajat Nurjaman.
“Mengejar target swasembada pangan bukan merupakan hal yang mustahil, bahkan Indonesia pernah mencatatkanya dimasa era orde baru, artinya jika pemerintah serius dan fokus pada bidang-bidang terkait bukan tidak mungkin target tersebut bisa terwujud dalam dua atau tiga tahun kedepan, sehingga keinginan stop ketergantungan terhadap impor pangan bisa segera terealisasi”, tutur Jajat.
Menurut Jajat, salah satu faktor lain yang menguatkannya adalah pengalaman Presiden Prabowo yang pernah menjadi ketua HKTI, artinya beliau paham betul seluk beluk permasalahan yang terjadi dibidang pertanian, terbukti dari berbagai kebijakan yang dikeluarkannya yang pro terhadap petani maupun nelayan, selain itu tentu akan sulit mewujudkan target swasembada pangan tanpa terlebih dahulu mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi terhadap petani dan nelayan yang akan menjadi aktor utama dalam mewujudkan target swasembada pangan.
“Adanya keuntungan geografis yang ditunjang dengan upaya serius pemerintah saat ini pada bidang pertanian menjadi alasan kuat bagi publik untuk optimis bahwa Indonesia bisa swasembada pangan, saya kira ini adalah momentum baik bagi semua pihak termasuk para elit politik untuk mendukung penuh upaya pemerintah dalam mewujudkan target swasembada pangan dan bisa terhindar dari ketergantungan impor seperti yang saat ini terus terjadi” tutup Jajat.
