BIMATA.ID, Jakarta – Pernyataan Jubir PDIP, Guntur Romli, yang akan mengungkap puluhan video yang diduga melibatkan sejumlah petinggi negara dalam kasus korupsi sebagai reaksi atas penetapan tersangka Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dinilai naif dan tidak berdasar.
Pasalnya, hal ini justru akan membuat sentimen negatif terhadap PDIP semakin kencang mengingat saat ini PDIP sudah kehilangan muka atas status tersangka yang disandang orang nomor 2 di PDIP tersebut.
“Jika memang PDIP memiliki bukti-bukti kuat adanya perbuatan korupsi kenapa tidak sejak awal diserahkan kepada KPK, bukankah itu juga merupakan bagian dari perbuatan taat hukum? Sebaliknya dengan menebar ancaman seperti ini malah menimbulkan dugaan jangan-jangan ini cara PDIP selama berkuasa dua periode dalam menekan lawan-lawan politiknya agar tunduk atas kekuasaan nya”, tutur Jajat.
Baca juga: Presiden Prabowo Instruksikan Konsolidasi Data Sosial Ekonomi Nasional
Jajat menambahkan, permasalahan hukum yang menimpa sekjen PDIP Hasto Kristiyanto adalah bukti jika dugaan masyarakat jika ada kekuatan kekuasaan yang selama ini melindunginya terbukti benar, sekaligus ini juga menjadi preseden buruk terhadap penegakan hukum di Indonesia yang terkesan hanya tunduk kepada kekuasaan.
Untuk itu pimpinan KPK sekarang diharapkan bisa lebih berani dan tidak pandang bulu dalam penegakan hukum khususnya dalam menindak dugaan korupsi pejabat negara.
“Benar atau tidaknya jika pihak PDIP memiliki puluhan video dugaan korup pejabat negara tidak dapat dipastikan, saya kira isu sumir seperti ini tidak perlu diperbesar mengingat hanya bertujuan membuat gaduh, jika memang ada keberanian kenapa tidak di ungkap saja dan serahkan ke KPK, kecuali ada maksud politis lain yang mungkin saja ingin berperan aktif dan mengincar posisi sekjen PDIP baru yang kini terancam kosong”, tutup Jajat.
Lihat juga: Prabowo Inisiasi Perkampungan Indonesia di Saudi, Fokus pada Efisiensi Haji