BIMATA.ID, Sulawesi Selatan – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, yang akrab disapa Sara, kegiatan reses ke Provinsi Sumatera Selatan pada Minggu (08/12/2024).
Diketahui, kunjungan ini bertujuan untuk menggali informasi lebih mendalam mengenai tantangan, kendala, dan dukungan yang diperlukan dalam pengembangan desa wisata, UMKM, dan industri kreatif lokal, khususnya kain tenun songket yang merupakan salah satu ciri khas budaya daerah ini.
Pada kesempatan itu, Sara menyampaikan, bahwa pentingnya untuk memiliki klasifikasi yang jelas antara desa wisata dan desa yang berfokus pada ekonomi kreatif.
Baca juga: Intip Apiknya SMA Taruna Nusantara Cimahi dan Malang Besutan Prabowo saat Menhan
“Tidak semua desa yang mengklaim sebagai desa wisata layak disebut demikian. Standar nasional perlu ditetapkan untuk membedakan desa wisata dengan desa yang lebih berfokus pada produk ekonomi kreatif,” Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati, pada Minggu (08/12/2024).
Selain itu, Ia juga menyoroti potensi besar yang dimiliki Sumatera Selatan, termasuk produk-produk kreatif seperti kain songket, batik jumputan, dan eco-print yang memiliki nilai budaya tinggi. Dalam kunjungan ke Sentra Creative Hub “Fikri Songket,” lalu Ia mengapresiasi upaya pelestarian warisan budaya dan mendorong UMKM lokal untuk terus berkembang.
“Industri seperti ini tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga memberi dampak ekonomi nyata bagi masyarakat,” tambahnya.
Lihat juga: Dana 277 M Buat Timnas Cair Januari 2025, PSSI: Dukungan Penuh Presiden Prabowo
Sara menekankan, pentingnya kerjasama lintas sektor, termasuk dengan Komisi X yang membawahi kebudayaan, serta peningkatan anggaran untuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
“Kementerian Ekonomi Kreatif perlu didukung dengan anggaran yang memadai agar bisa menjadi fasilitator yang efektif dalam pembinaan, pemasaran, dan pengembangan produk lokal,” tuturnya.
Oleh karena itu, Sara menegaskan, dukungan strategis dari pemerintah sangat diperlukan untuk memperkuat daya saing produk lokal baik di pasar domestik maupun internasional.
Simak juga: Kucing Peliharaan Presiden Prabowo, Bobby Kertanegara Raih Penghargaan dari Google Indonesia
Maka, dengan pendekatan hexa helix yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat, media, dan komunitas, diharapkan sektor ekonomi kreatif dapat berkembang lebih pesat.
Sehingga, apabila terbentuknya kolaborasi ini,dapat menjadi kunci agar Indonesia dapat menjadi pemain utama dalam industri kreatif global.