BIMATA.ID, Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan kritik tajam terhadap vonis rendah dalam kasus korupsi yang merugikan negara hingga ratusan triliun.
Dalam pidatonya, dia mengatakan, hukuman yang terlalu ringan bagi pelaku korupsi melukai rasa keadilan masyarakat dan meminta para hakim untuk introspeksi.
Hal ini diungkapkan Prabowo saat berpidato dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrembangnas) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2025 di Gedung Bappenas, Senin (30/12).
Dia juga menyoroti bahwa masyarakat, termasuk rakyat kecil, memahami ketidakadilan dalam penegakan hukum terhadap pelaku korupsi besar.
“Kalau sudah jelas menyebabkan kerugian, terutama hakim-hakim, vonisnya jangan terlalu ringan lah. Nanti dibilang Prabowo enggak ngerti hukum lagi, tetapi rakyat itu mengerti, rakyat di pinggir jalan ngerti, rampok ratusan triliun, vonisnya kok [hanya] sekian tahun,” kata Prabowo, Selasa (31/12/2024).
Prabowo juga meminta Jaksa Agung untuk lebih tegas dalam mengajukan banding agar vonis terhadap pelaku korupsi lebih berat.
Presiden turut mengarahkan Menteri Pemasyarakatan untuk memastikan tidak ada fasilitas berlebih di penjara bagi koruptor.
Ia mencontohkan potensi pelanggaran seperti penggunaan AC, kulkas, atau TV di sel tahanan.
“Tolong menteri pemasyarakatan, ya!” tuturnya.
Prabowo juga menyerukan pejabat pemerintah dan aparat untuk memperbaiki sistem dan perilaku yang selama ini merugikan negara.
Ia membandingkan vonis ringan bagi koruptor dengan hukuman berat yang diterima pencuri kecil.
“Rakyat kita itu bukan rakyat yang bisa dibohongi terus. Sudah jelas kerugian ratusan triliun vonisnya segitu. Ini melukai rasa keadilan,” terangnya.
Sebagai penutup, Prabowo menegaskan komitmennya untuk menciptakan pemerintahan yang bersih tanpa korupsi, markup, atau praktik yang merugikan negara.
Ia optimistis bahwa dengan tata kelola pemerintahan yang baik dan penegakan hukum yang tegas, penghasilan negara akan meningkat dan digunakan untuk pembangunan.
“Insyallah dengan kita kelola baik, penghasilan untuk negara akan baik,”pungkasnya.