BIMATA.ID, Serang, – Dalam suasana penuh semangat Hari Ibu, Wanita Tani Indonesia HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) menggelar diskusi tematik bertajuk “Perempuan Petani, Pilar Ketahanan Pangan dan Pembangunan Bangsa”. Acara yang berlangsung di Kota Serang, Banten, ini menjadi wadah aspirasi dan dialog untuk memperkuat peran perempuan petani dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Diskusi ini dihadiri lebih dari 167 peserta, termasuk pengurus pusat, daerah, Kelompok Wanita Tani (KWT), dan anggota PKK. Ketua Panitia, Athea Sarastiani, menyampaikan bahwa acara ini menjadi momen penting untuk mendengar langsung aspirasi perempuan petani yang sering menghadapi tantangan berat di lapangan.
Peran Strategis Perempuan Petani
Ketua Umum Wanita Tani Indonesia HKTI, Dra. Anita Aryani, menegaskan bahwa perempuan petani adalah ujung tombak ketahanan pangan bangsa. “Hari Ibu ini menjadi momen refleksi dan aksi nyata untuk mendukung perempuan petani. Sinergi antara pusat, daerah, dan komunitas lokal sangat penting untuk memastikan peran strategis perempuan terus diperkuat,” ujar Anita, 19 Desember 2024
Ia menjelaskan bahwa organisasi ini fokus pada diversifikasi pangan—tidak hanya beras, tetapi juga sorgum, sagu, dan bahan pangan lokal lainnya—serta pemanfaatan lahan tidur dan pekarangan rumah untuk membangun ketahanan pangan keluarga.
Senada dengan itu, Sekretaris Jenderal Wanita Tani Indonesia HKTI, Farahdibha Tenrilemba, menekankan pentingnya mendengar suara perempuan petani. “Aspirasi yang disampaikan oleh peserta hari ini akan menjadi rekomendasi penting untuk meningkatkan akses dan dukungan bagi perempuan petani di berbagai daerah,” katanya.
Kolaborasi dan Komitmen Bersama
Ketua DPD Wanita Tani Provinsi Banten, Dra. Encop Sopia, S.Ag, MA, menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi antara DPP dan DPD. “Acara ini adalah bukti nyata bahwa bersama, kita dapat memperkuat komunitas perempuan petani di Banten dan sekitarnya. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut untuk menghasilkan solusi konkret,” ucapnya.
Pemerintah Provinsi Banten pun turut mendukung inisiatif ini, mengakui peran strategis perempuan petani dalam ketahanan pangan lokal.
Inovasi Melalui Pemanfaatan Lahan Tidur
Salah satu momen penting acara ini adalah penandatanganan MoU pemanfaatan lahan tidur antara Wanita Tani Indonesia HKTI dan mitra strategis. Langkah ini diharapkan membuka peluang baru bagi perempuan petani untuk mengubah lahan tidak produktif menjadi sumber pangan berkelanjutan.
Momentum Inspiratif untuk Masa Depan
Acara ini juga mempererat hubungan antaranggota melalui diskusi, sesi aspirasi, dan kehadiran tokoh-tokoh penting dari komunitas perempuan seperti PKK dan KWT. Wanita Tani Indonesia HKTI berharap momentum ini dapat mendorong kebijakan yang lebih mendukung pemberdayaan perempuan petani di seluruh Indonesia.
Hari Ibu kali ini bukan hanya tentang selebrasi, tetapi juga pengakuan atas kontribusi besar perempuan dalam sektor pertanian. Wanita Tani Indonesia HKTI berkomitmen untuk terus memperjuangkan akses, kesempatan, dan kolaborasi yang lebih baik bagi perempuan petani, agar peran mereka dalam ketahanan pangan semakin diakui dan dihargai.