BIMATA.ID, Jakarta – Pengamat politik, Adi Prayitno menilai bahwa Partai Gerindra dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memiliki peluang besar untuk bekerja sama dalam menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2029.
Mengenai hal itu, Adi mengungkapkan, peluang ini semakin terbuka setelah Pramono Anung, dan Rano Karno dipastikan memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Sambungnya, apabila kerja sama antara kedua partai besar tersebut dapat mungkin terjadi dalam lima tahun ke depan, ditambah dengan situasi politik yang semakin berkembang.
Baca juga: Prabowo Hadir di Universitas Al Azhar Kairo, Mahasiswi: Seperti Dikunjungi Orang Tua Sendiri
Adi Prayitno menjelaskan, bahwa saat ini partai-partai politik, terutama Gerindra, tengah mempertimbangkan siapa yang bisa menjadi mitra solid dalam Pilpres 2029.
“Partai-partai politik, terutama Gerindra, pasti mulai menghitung partner yang paling militan untuk diajak bekerja sama di lima tahun yang akan datang,” ujar Adi dalam acara Gaspol! pada Rabu (18/12/2024).
Menurutnya, jika Pramono Anung berhasil menjabat sebagai Gubernur Jakarta, tidak menutup kemungkinan dia akan didorong untuk maju dalam Pilpres 2029.
Lihat juga: Prabowo Ajak Negara D-8 Kuat Bersama untuk Bela Palestina
Pada momen tersebut, Gerindra, yang sudah lama berkoalisi dengan PDIP, kemungkinan akan mempertimbangkan duet antara Prabowo Subianto dan Pramono Anung.
Selain itu, Ia juga menilai, bahwa PDIP yang kini memiliki figur sentral seperti Pramono, bisa menjadi mitra strategis bagi Gerindra.
“Jangan-jangan di situ PDIP masuk, apalagi PDIP hari ini punya tokoh sentral juga,” tuturnya.
Simak juga: Prabowo Ajak Negara D-8 Kuat Bersama untuk Bela Palestina
Baginya, PDIP merupakan partai ideologis besar dengan basis massa yang luas dan memiliki kekuatan politik yang cukup signifikan. PDIP yang kini menjadi partai dengan kursi terbanyak di DPR RI dipandang Adi sebagai kekuatan yang potensial untuk berkoalisi dengan Gerindra.
“Partai PDIP besar, Pramono adalah kawan lama yang memiliki hubungan baik dengan Prabowo, dan tidak ada resistansi dari kedua belah pihak,” katanya.
Namun, meski keduanya adalah rival politik yang sering bersaing, saat ini keduanya memiliki peluang untuk bekerja sama demi mencapai tujuan bersama.
Selengkapnya: Prabowo Ucap Terima Kasih ke Mahasiswa RI di Al Azhar Kairo: Belajar Islam yang Sejuk
“PDIP bisa jadi kawan, dan bisa jadi lawan, tetapi melihat situasi yang ada, kerja sama ini bisa saja terjadi,” tutupnya.