Bimata

Pelemahan Rupiah di Atas Rp16 Ribu, Fundamental Ekonomi RI Tetap Stabil

BIMATA.ID, Jakarta – Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, menyatakan bahwa meskipun nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah hingga berada di atas Rp16 ribu, fundamental ekonomi Indonesia masih cukup tangguh. Ibrahim membandingkan kondisi ekonomi Indonesia dengan beberapa negara Amerika Latin seperti Brasil, yang menunjukkan bahwa Indonesia berada pada posisi lebih baik dalam hal defisit anggaran dan transaksi berjalan.

Pada perdagangan Selasa, rupiah tercatat menguat tipis sebesar 7 poin menjadi Rp16.190 per dolar AS. Sementara itu, Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dirilis Bank Indonesia menunjukkan pelemahan rupiah ke Rp16.208 per dolar AS. Meski demikian, pelemahan rupiah dinilai masih lebih terkendali dibandingkan mata uang lain seperti won Korea Selatan, yen Jepang, dan real Brasil.

Baca Juga: Presiden Prabowo Jadi Sorotan Usai Prioritaskan Ambulans di Jalan, Netizen Puji Kepeduliannya

Menurut Ibrahim, pelemahan rupiah saat ini didorong oleh berbagai faktor eksternal. Beberapa di antaranya adalah konflik geopolitik di Timur Tengah, perang Rusia-Ukraina, perlambatan ekonomi di Tiongkok, serta dinamika politik di Amerika Serikat pasca kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden.

Namun, Ibrahim juga menyoroti sisi positif dari situasi ini. Pelemahan rupiah dinilai mampu meningkatkan daya saing ekspor Indonesia, terutama untuk komoditas sumber daya alam. Hal ini sejalan dengan neraca perdagangan yang terus menunjukkan surplus, bahkan mencatat pelebaran pada November 2024.

Meskipun menghadapi tekanan nilai tukar, Ibrahim tetap optimis terhadap ketahanan ekonomi Indonesia. Ia menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi domestik di tengah tekanan eksternal yang tidak dapat dihindari.

Simak Juga: Habiburokhman: Prabowo Tidak Memaafkan Koruptor Secara Mutlak

Exit mobile version