BIMATA.ID, Jakarta- Pelaksanaan Pilkada Serentak 2024, menjadi bukti kejayaan kader Partai Gerindra. Meski penghitungan manual di KPU masih berlangsung, namun berdasarkan hasil hitung cepat biasanya keputusan akhir tidak berbeda jauh. Pada saat bersamaan, PDIP babak belur karena menelan kekalahan di beberapa provinsi strategis.
Contohnya di Jawa Barat, yang merupakan provinsi dengan daftar pemilih tetap (DPT) tertinggi, calon gubernur (cagub) Dedy Mulyadi-Erwan Setiawan unggul jauh. Lembaga survei Indikator Politik menempatkan Kang Dedy Mulyadi yang merupakan kader Partai Gerindra meraih suara di kisaran 61,01 persen. Adapun paslon yang diusung PDIP Jeje Wiradinata-Ronal Surapraja hanya mendapatkan suara 9,86 persen berdasarkan hasil hitung cepat.
Pun di Jawa Tengah yang selama ini identik sebagai kandang banteng. Kader Partai Gerindra yang lagi-lagi berjaya. Paslon Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen unggul telak atas paslon Andika Perkasa-Hendrar Prihadi. Hasil hitung cepat Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) untuk Pilgub Jateng 2024, mencatat Luthfi-Taj Yasin unggul di angka 59,09.
BACA JUGA: Wujudkan Program Asta Cita, Presiden Prabowo Datangi Tambak Ikan Nila Salin di Karawang
Sementara Andika-Hendi hanya mengumpulkan 41,91 persen. Kekalahan tersebut menghentikan torehan kemenangan Pilgub Jateng di tiga edisi terakhir. Adapun Luthfi yang bakal menjabat gubernur Jateng periode 2025-2030 merupakan kader Partai Gerindra.
Di Jawa Timur setali tiga uang. Paslon Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak meraih 59,6 persen suara berdasarkan hitung cepat Poltracking Indonesia. Khofifah-Emil yang maju diusung Partai Gerindra, Demokrat, Golkar, PAN, dan sejumlah partai lain mendapatkan restu Prabowo Subianto.
Mereka pun mengungguli paslon Tri Rismaharini-Gus Hans dengan perolehan suara 31,45 persen. Paslon yang diusung PDIP tersebut kalah secara merata di sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Jatim.
Di Banten juga sama. Cagub Andra Sony-Achmad Dimyati Natakusuma unggul di hitung cepat KedaiKOPI dengan suara 55,16 persen. Andra merupakan ketua DPD Partai Gerindra Banten yang sempat tidak diunggulkan. Sedangkan kandidat lainnya yang lebih diunggulkan, Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi hanya memperoleh 44,84 persen suara. Ade yang menjabat ketua DPD PDIP Banten harus menelan kekalahan pahit pada pesta demokrasi kali ini.
BACA JUGA: Prabowo: Kita Berharap Ada Terobosan-Terobosan di Gaza
Di Sumatra Utara (Sumut), kader Gerindra juga berjaya. Sumut adalah provinsi di luar Jawa dengan suara terbesar. Bobby Nasution-Surya unggul dengan meraih 62,79 persen suara berdasarkan hitung cepat Indikator.
Bobby adalah kader Partai Gerindra yang sebelumnya berasal dari PDIP kala maju Pilwalkot Medan 2020. Sedangkan paslon yang diusung PDIP, Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala harus menerima suara 37,21 persen.
Cagub yang diusung Partai Gerindra juga unggul telak di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Paslon Andi S Sulaiman-Fatmawati R meraup 76,10 persen menurut hitung cepat Indikator. Sedangkan paslon yang diusung PDIP Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad hanya mengumpulkan 23,90 persen suara.
Kader Gerindra juga menang pada Pilgub Sulawesi Utara (Sulut). Paslon Yulius Selvanus-Victor Mailangkay mendapatkan 36,48 persen suara merujuk hitung cepat Charta Politika.
Paslon yang didukung Partai Demokrat, Elly Engelbert Lasut-Hanny J Pajouw di urutan kedua dengan perolehan suara 32,00 persen. Di posisi buncit paslon yang diusung PDIP Steven Kandouw-Alfred Denny Tuejeh dengan 31,52 persen suara. Padahal, gubernur Sulut dua periode sebelumnya adalah Olly Dondokambey yang merupakan bendahara umum DPP PDIP.
BACA JUGA: Prabowo: Setiap Saya Keliling, Indonesia Disegani
Paslon yang diusung Partai Gerindra, Lalu Muhamad Iqbal-Indah Dhamayanti Putri juga unggul dalam hitung cepat KedaiKopi dengan memperoleh suara 41,87 persen. Paslon tersebut mengalahkan Zulkieflimansyah-Moh Suhaili Fadil Tohir dengan suara 30,45 persen, dan Sitti Rohmi Djalilah-Musyafirin 27,19 persen.
Kader Partai Gerindra juga masih menang di sejumlah pilgub, seperti Aceh dan Sumatra Barat yang berpasangan dengan PKS. Dalam catatan Republika.co.id, pun di sejumlah provinsi lain, kader Gerindra sangat berjaya.
Hanya saja, PDIP juga bisa menang pada Pilgub Jakarta dan Bali. Hasil di Jakarta menjadi sebuah torehan mengejutkan lantaran cagub Pramono Anung sebelumnya dalam posisi tidak diunggulkan.
Menyikapi hasil Pilkada Serentak 2024, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto memuji para pemilih yang telah berpartisipasi dalam pesta demokrasi. Menurut dia, PDIP berhasil menghimpun kemenangan di 14 pilgub se-Indonesia. Hasto menyebut, PDIP dapat bertahan di tengah berbagai kepungan.
BACA JUGA: Prabowo Bicara di Bank Indonesia: Jaga Uang Rakyat, Harus Bijak
“Ini mencerminkan besarnya dukungan rakyat bahkan basis PDIP pun mengalami perluasan,” kata Hasto saat konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2024).
Bahkan, menurut Hasto, para pemilih masih memberikan kepercayaan kepada PDIP. Hasto menyebut secara total berdasarkan rekapitulasi sementara, kalau sebelumnya PDIP hanya menang di enam gubernur, maka sekarang banteng unggul di 14 provinsi. “Dan kemudian (cagub-cawagub) yang berasal dari kader itu sebelumnya juga hanya sekitar lima, kemudian sekarang menjadi sembilan,” ujar Hasto.