BeritaRegional

Museum PDRI Diresmikan, Fadli Zon: Diharapkan Jadi Ikon Sejarah Nasional

BIMATA.ID, Sumbar – Menteri Kebudayaan Fadli Zon optimistis Museum Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Koto Tinggi, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.

Dirinya berharap, agar museum ini menjadi salah satu ikon museum sejarah di Indonesia.

Museum ini dibangun untuk mengenang perjuangan PDRI dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

“Saya sangat yakin Museum PDRI ini akan menjadi salah satu ikon museum sejarah di Indonesia, karena hadir dari semangat yang kuat dalam bela negara,” kata Fadli Zon, Jum’at (20/12/2024).

Peresmian museum bertepatan dengan Hari Bela Negara, yang menjadi momen pengingat perjuangan PDRI.

Baca Juga : Pada KTT D-8, Presiden Prabowo Serukan Betapa Pentingnya Kerjasama Antara Negara Muslim

Fadli Zon menegaskan pentingnya Museum PDRI sebagai pengingat sejarah dan peran strategis PDRI dalam melanjutkan pemerintahan saat situasi genting akibat agresi militer Belanda.

“Ini bukti perlawanan terhadap penjajah dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat di berbagai daerah di Indonesia,” ujarnya.

Selain sebagai pengingat sejarah, Museum PDRI juga dirancang menjadi sarana edukasi dan pusat kegiatan budaya.

Menteri Kebudayaan ini menyampaikan komitmennya untuk mendukung berbagai kegiatan edukasi budaya melalui museum tersebut.

“Kementerian Kebudayaan akan menghidupkan kembali Direktorat Sejarah dan Permuseuman untuk memperkuat identitas nasional di tengah arus globalisasi,” katanya.

Sementara, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah turut menyampaikan apresiasinya atas peresmian Museum PDRI.

Ia berharap museum ini tidak hanya menjadi tempat penyimpanan benda-benda sejarah, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda. “Museum ini adalah pengingat sejarah dan sarana pembelajaran yang sangat penting,” kata Mahyeldi.

Simak Juga : Pidato Prabowo di Istana Al-Ittihadiyah Buat Terkesima Presiden El-Sisi dan Delegasi Mesir

Pembangunan Museum PDRI dimulai pada tahun 2013 dan dilakukan secara bertahap hingga 2016.

Namun, proyek sempat terhenti pada tahun 2017 hingga 2018.

Berkat kerja sama antara pemerintah pusat dan masyarakat setempat, museum ini akhirnya dapat diselesaikan dan diresmikan.

Related Articles

Bimata