BIMATA.ID, Jakarta- Prajurit Resimen Bantuan Tempur (Menbanpur) 1 Marinir melaksanakan latihan marshalling helicopter di Pantai Indah Kiat, Cilegon, Banten, Minggu (8/12).
Dikutip dari laman resmi Korps Marinir, Senin (9/12), marshalling merupakan pengendalian helikopter dengan menggunakan isyarat tangan sesuai dengan prosedur isyarat pada saat mesin dihidupkan maupun dimatikan.
Komandan Satgas (Dansatgas) Penanggulangan Bencana Alam (PBA) Letkol (Mar) Zainal, mengatakan latihan marshalling helicopter bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana alam.
BACA JUGA: Prabowo Ingatkan Pejabat Hemat APBN 2025: Perangi Kebocoran di Semua Tingkat!
“Latihan ini untuk mempersiapkan prajurit menghadapi situasi darurat serta mengasah keterampilan melaksanakan operasi penyelamatan dan evakuasi menggunakan helikopter,” kata Zainal yang juga sebagai Komandan Batalyon Zeni (Yonzeni) 1 Marinir, dikutip dari keterangan Pasmar 1.
Zainal menjelaskan kegiatan yang dimulai pada siang hari ini melibatkan berbagai unit pasukan Menbanpur 1 Marinir serta peralatan pendukung, seperti helikopter untuk mengevakuasi korban bencana dan membawa bantuan logistik ke daerah yang terdampak.
“Latihan ini bertujuan memperkuat koordinasi komando serta meningkatkan kemampuan prajurit dalam menjalankan operasi marshalling yang sering diterapkan dalam situasi bencana alam di wilayah pesisir,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, dalam bencana alam terutama di daerah pesisir, kecepatan dalam evakuasi dan pengiriman bantuan sangat penting. Oleh karena itu, latihan marshalling bertujuan memastikan prajurit kami siap beraksi dengan efektif dan tepat waktu.
BACA JUGA: Cegah Inflasi di Masa Depan, Prabowo Gaungkan Swasembada Pangan
Zainal melanjutkan, Pantai Indah Kiat dipilih sebagai lokasi latihan karena memiliki karakteristik geografis yang sering ditemukan pada area-area bencana alam, seperti tsunami dan banjir.
“Latihan ini juga melibatkan simulasi penyelamatan korban yang terjebak di area pesisir serta distribusi logistik ke titik-titik yang sulit dijangkau,” ungkapnya.