BIMATA.ID, Jakarta – Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay meminta Presiden Prabowo Subianto mengawal langsung upaya pemerintah untuk menyelamatkan para karyawan PT Sri Rejeki Isman (Sritex).
Dia mengatakan, pengaruh Presiden sangat diperlukan untuk menjaga agar perusahaan tetap beroperasi dan menghindari pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Dalam konteks ini, saya berharap Presiden Prabowo langsung ikut mengawal. Paling tidak, presiden menugaskan beberapa anggota kabinet untuk menjaga dan menata agar PT Sritex tetap beroperasi. Dengan begitu, tidak perlu ada yang di-PHK atau dirumahkan,” kata Saleh, Kamis (26/12/20224).
Pernyataan Saleh ini merespons putusan Mahkamah Agung (MA) yang menolak Peninjauan Kembali (PK) oleh PT Sritex.
Dengan keputusan tersebut, status pailit PT Sritex yang sebelumnya ditetapkan oleh Pengadilan Negeri (PN) Niaga Semarang tetap berlaku.
“Industri tekstil kita sedang berduka. Upaya kasasi PT Sritex ditolak MA, artinya perusahaan tetap dinyatakan pailit,” jelasnya.
Menurutnya, status pailit ini berdampak luas, terutama pada sistem produksi, distribusi, dan keberlangsungan pekerjaan bagi lebih dari 50.000 karyawan.
“Kalau pailit, dampaknya besar. Banyak pekerja khawatir akan terjadi PHK besar-besaran,” ujarnya.
Saleh menekankan pentingnya pemerintah mengambil langkah nyata untuk melindungi para pekerja dan menjaga roda industri tetap berjalan.
“Sayup-sayup saya mendengar sudah ada karyawan yang tidak bekerja karena bahan baku habis. Mau tidak mau, banyak yang dirumahkan. Ini tidak boleh terjadi,” tambahnya.
Dalam rapat dengan Komisi VII DPR sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita sempat menjanjikan bahwa karyawan PT Sritex akan dijaga dan diselamatkan.
Saleh berharap janji tersebut ditepati oleh pemerintah untuk menghindari dampak sosial dan ekonomi yang lebih luas akibat pailitnya perusahaan.