Kepala TK Desa Tinggar Curhat Atap Sekolah Ambruk, Anggota DPR RI Rokhmat Ardiyan Tegas Pihak Terkait Respon Cepat
BIMATA.ID, Kuningan – Sebagai seorang kepala sekolah Taman Kanak-kanak (TK) perjalanan dalam mengelola lembaga pendidikan bukanlah hal yang mudah. Salah satu kepala sekolah di Desa Tinggar, Kecamatan Kadugede menceritakan berbagai tantangan yang dihadapinya, mulai dari kurangnya perhatian, hingga kendala pendanaan yang mempengaruhi operasional sekolah.
“Sampai hari ini, saya masih menjabat sebagai kepala sekolah, namun belum ada perhatian serius dari yayasan maupun dinas. Apalagi kondisi bangunan sekolah sudah satu bulan tidak dipakai dan pada akhirnya hari Minggu (8/12/2024) atas sekolah ambruk,” keluh Nina Ade Rumbita Spd Kepala TK PGRI Tinggar saat mencurahkan isi hatinya kepada Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Dapil Jabar X, Haji Rokhmat Ardiyan, Kamis (12/12/2024).
Ia menjelaskan bahwa selama lebih dari satu bulan terakhir, tidak ada kunjungan atau bantuan dari Yayasan PGRI yang menaungi sekolah tersebut.
Baca juga: Prabowo Resmikan Jembatan Istiqlal-Katedral: Tidak Ada yang Lebih Penting dari Perdamaian
Bahkan, pasca ada kunjungan pun masih belum ada kabar baik kapan pembangunan akan dimulai. Nina menerangkan, sementara untuk dana sebesar Rp10.000 per anak per bulan yang seharusnya disetorkan ke yayasan tidak dapat dipenuhi karena banyaknya kebutuhan operasional sekolah.
“Saya sudah dua tahun tidak setor. Sekarang, justru guru-guru yang diminta menyetor. Padahal, kegiatan sekolah banyak, dan sering kali kami harus menggunakan uang pribadi. Dari mana kami mendapatkan dana untuk kebutuhan ini?” ungkapnya.
Tantangan lain yang dihadapi pihaknya adalah biaya pembangunan sekolah yang sangat besar dan kebutuhan-kebutuhan lainnya.
Lihat juga: Prabowo Optimistis Timnas Indonesia Menang Lawan Laos
“Kalau mau membangun sekolah yang bagus, biayanya tidak sedikit. Kami takut untuk membayangkan berapa besar anggaran yang diperlukan,” tuturnya.
Selain itu, Nina juga menceritakan bahwa saat ini untuk proses kegiatan belajar dilaksanakan di tempat Yayasan Asyakur, yang mana anak-anak sendiri belajar menulis dan menggambar itu di lantai.
Selain itu, lanjutnya, kesulitan mendapatkan status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) juga menjadi isu yang berat.
Simak juga: MenPANRB : Presiden Prabowo Beri Arahan Agar Reformasi Birokrasi Dapat Berantas Korupsi
“Untuk bisa mendapatkan P3K saja, perjuangannya sangat sulit. Kami hanya bisa berharap ada perhatian lebih besar untuk guru-guru honorer seperti kami,” ucapnya.
Mendengar keluh kesah dari kepala Sekolah TK PGRI Tinggar, Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Dapil Jabar X, Haji Rokhmat Ardiyan menyampaikan keprihatinannya atas kejadian atap sekolah yang ambruk.
HRA mengatakan, Kunjungan ini dilakukan sebagai bagian dari arahan langsung Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya ‘respon cepat’ terhadap berbagai kesulitan masyarakat, khususnya di sektor pendidikan.
Selengkapnya: Presiden Prabowo Meresmikan UU DKJ, Ini Dampaknya Bagi Warga Jakarta
Dirinya melihat kondisi bangunan TK ini sudah berusia sangat tua, dengan kondisi kayu-kayu penyangganya yang sudah lapuk. Situasi ini menimbulkan keprihatinan mendalam, mengingat fasilitas yang tidak layak tersebut membahayakan keselamatan anak-anak.
“Saya melihat langsung bahwa kondisi bangunan ini sudah tidak memungkinkan untuk digunakan. Anak-anak tidak bisa belajar di tempat seperti ini, dan mereka terpaksa belajar di rumah-rumah ibu kepala sekolah. Hal ini tentu sangat menyedihkan dan tidak boleh terjadi lagi ke depannya,” ungkap HRA saat meninjau Atap sekolah Ambruk.
Pihaknya meminta kepada pihak terkait, khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, untuk segera merespons kondisi ini.
Cek juga: KSAU Minta Seluruh Lanud Ikut Mensukseskan Program Makan Bergizi Presiden Prabowo
“Saya minta bapak Kasi Sarpas Disdikbud bidang SD sebagai perwakilan untuk menyampaikan kondisi ini kepada kepala dinas terkait agar segera ada langkah nyata. Kita harus bergerak cepat agar anak-anak TK ini bisa belajar dengan nyaman dan aman,” tambah saya.
HRA menegaskan, kondisi ini juga menjadi pengingat akan pentingnya kerja sama dan harmonisasi antara berbagai pihak, mulai dari pemerintah, kepala desa, kepala sekolah, hingga masyarakat.
“Mari kita bersama-sama kompak menghadapi kesulitan seperti ini. Terutama di musim hujan seperti sekarang, anak-anak harus terlindungi dan tidak sampai sakit karena lingkungan belajar yang tidak layak,” tegasnya.
Selengkapnya: Pemerintahan Prabowo Alokasikan Anggaran Pemeriksaan Kesehatan Gratis Rp3,2 T di APBN 2025
Pihaknya juga menyampaikan akan berusaha dan mendorong program-program Presiden Prabowo Subianto yang mendukung pendidikan, seperti meningkatkan Gaji Guru Honorer.
“Program Presiden Pak Prabowo memberikan harapan besar bagi guru-guru honorer untuk mendapatkan kesejahteraan yang layak. Selain itu, makan bergizi Gratis untuk Pelajar. Kebijakan makan gratis untuk siswa SD, SMP, dan SMA adalah langkah penting untuk mendukung kesehatan dan prestasi anak-anak,” kata HRA.
Ditempat yang sama, Kasi Sarana Prasarana SD di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kuningan adalah Aji Hardiman, S.E., M.Si. menyampaikan bahwa pihaknya sebelumnya telah mengetahui kondisi atap sekolah.
Sebelumnya: Terpilih Jadi Wagub di Pilkada 2024, Perpanjangan Tangan Prabowo-Gibran di Kalimantan Timur
“Sebulan yang lalu ada komunikasi dari pihak TK dan menyuruh untuk mengkonsolidasikan bangunan. Kemudian sudah di tinjau dari Kasi di Bidang PAUD Dikmas, sementara soal anggaran saya kurang tahu,” tutup Aji saat berdialog dengan Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Haji Rokhmat Ardiyan.