Bimata

Fadli Zon : Pentingnya Bentuk Generasi yang Kritis, Kreatif dan Memahami Nilai Nilai Luhur Bangsa

BIMATA.ID, Jakarta – Menteri Kebudayaan, Fadli Zon mengatakan bahwa pentingnya membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga kritis, kreatif, empatik, dan memahami nilai-nilai luhur bangsa.

Dirinya menerangkan, pendidikan menjadi kunci utama dalam membangun generasi pembaharu yang mampu menghadapi tantangan zaman tanpa kehilangan jati diri.

Hal tersebut dia katakan dalam acara Kebudayaannya yang bertema “Redefining Indonesia Identity” di acara Memorial Lectures di Auditorium Soemitro Djojohadikusumo, Gedung B.J. Habibie BRIN, Jakarta, Rabu (17/12).

Baca Juga : Prabowo Tiba di Kairo, Disambut Sejumlah Pejabat Tinggi Mesir dan Jajar Kehormatan

Fadli menyampaikan bahwa sejarah telah mencatat peran generasi muda dalam mengubah arah bangsa.

“Kesadaran kebangsaan yang lahir pada 1908, penguatan persatuan pada 1928, hingga perjuangan memerdekakan Indonesia pada 1945 menunjukkan betapa pentingnya generasi yang memahami tanggung jawab mereka terhadap bangsa,” kata Fadli, Rabu (18/12/2024).

Dirinya pun juga menyoroti betapa pentingnya generasi muda memahami sejarah dan mitologi bangsa, termasuk capaian Indonesia di kancah internasional seperti UNCLOS.

“Generasi yang memahami mitologi, hikayat, dan capaian bangsa akan memiliki fondasi filosofis yang kuat untuk strategi pembangunan nasional,” ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa pendidikan yang humanis adalah langkah strategis untuk menjadikan generasi muda tidak hanya menghargai sejarah dan kearifan lokal, tetapi juga mampu memanfaatkannya sebagai solusi di era modern.

Menurutnya, pendekatan ini akan membantu menjaga identitas bangsa di tengah arus globalisasi yang sering kali menyeragamkan budaya.

Lebih dari sekadar mengenang masa lalu, Fadli menekankan perlunya membangun narasi besar yang dapat menjadi pegangan bangsa.

Simak Juga : Pesan Prabowo ke Para Menteri Saat Berangkat Kunker ke Mesir: Tiap Saat Saya Bisa Dihubungi

Narasi ini, menurutnya, harus mengakar pada nilai-nilai sejarah, budaya, dan semangat kebangsaan yang telah lama diperjuangkan oleh bangsa Indonesia.

“Narasi besar yang kita cari bukan hanya slogan, tetapi alasan keberadaan kita sebagai bangsa. Sebuah bangsa yang sejak awal memperjuangkan hak asasi dan kemerdekaan,” pungkasnya.

Exit mobile version