BeritaEkonomiNasional

BI Berikan Insentif untuk Tingkatkan Penyaluran Kredit UMKM

BIMATA.ID, Jakarta – Bank Indonesia (BI) meluncurkan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) sebagai upaya untuk mendorong penyaluran kredit kepada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen BI, Nita Anastuty, mengungkapkan, bahwa kebijakan tersebut bertujuan untuk mempercepat pemulihan dan penguatan sektor UMKM.

“Dari sisi suplainya adalah Bank Indonesia memberikan insentif kepada bank-bank,” kata Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen BI Nita Anastuty saat dihubungi, di Jakarta, Sabtu (21/12/2024).

Baca juga: Prabowo Perintahkan Menteri BUMN Pastikan Tiket Pesawat Turun 10% saat Nataru, Jamin Rakyat Aman dan Nyaman

Menurutnya, kebijakan KLM memberikan insentif kepada bank-bank melalui pengurangan Giro Wajib Minimum (GWM) dalam rupiah. Insentif ini diterapkan untuk bank yang menyalurkan kredit kepada sektor-sektor potensial, seperti UMKM, pembiayaan inklusif, KUR, ultra mikro, dan sektor hijau.

Selain itu, dengan adanya kebijakan ini, bank-bank akan lebih terdorong untuk memberikan pinjaman yang lebih besar kepada UMKM yang membutuhkan.

Kebijakan ini menjadi sangat penting karena Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat adanya gap pendanaan yang sangat besar untuk UMKM, yang diperkirakan mencapai Rp2.400 triliun.

Lihat juga: Prabowo: Saatnya Negara Muslim Bersatu untuk Keadilan Global

Berdasarkan catatan, hingga akhir Oktober 2024, BI telah menyalurkan insentif KLM sebesar Rp 259 triliun kepada berbagai jenis bank.

Untuk diketahui, pembagian insentif tersebut mencakup bank-bank milik negara (BUMN) dengan jumlah Rp120,9 triliun, bank umum swasta nasional (BUSN) sebesar Rp110,9 triliun, bank pembangunan daerah (BPD) Rp 24,7 triliun, dan kantor cabang bank asing (KCBA) Rp2,6 triliun. Ini menunjukkan komitmen BI dalam mendukung sektor UMKM dan sektor prioritas lainnya.

Sebagai informasi, kebijakan ini juga diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pendanaan yang selama ini membebani UMKM dan meningkatkan daya saing mereka di pasar global.

Simak juga: Pada KTT D-8, Presiden Prabowo Serukan Betapa Pentingnya Kerjasama Antara Negara Muslim

Related Articles

Bimata