BIMATA.ID, Jakarta – Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) Amich Alhumami mendorong berbagai upaya penguatan perguruan tinggi dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Ditemui di Jakarta, Selasa, Amich menekankan tiga aspek utama yang perlu ditekankan dalam perguruan tinggi di Indonesia, seperti pengembangan ilmiah/scientific development, produksi pengetahuan/knowledge production, serta inovasi teknologi/technology innovation.
“Tiga hal itu yang paling diperlukan untuk bisa menyumbang dan mendorong yang berkontribusi pada pembangunan ekonomi pada pertumbuhan ekonomi,” katanya.
Baca Juga: Presiden Prabowo Akan Pindah ke IKN Nusantara Usai Peran Sebagai Ibu Kota Terpenuhi
Amich mengatakan setiap perguruan tinggi di Indonesia harus memetakan potensi dan industri dari masing-masing wilayah.
“Misalnya katakanlah wilayah Sumatera, apa sesungguhnya potensi industri atau potensi ekonomi yang dipunyai di wilayah Sumatera?, Apakah pariwisata?, Apakah manufaktur?, Atau yang lain dan sumber daya alam apa sesungguhnya yang dipunyai. Demikian juga kalau kita bicara tentang Kalimantan, Sulawesi, dan seterusnya,” ujarnya.
Setelah adanya upaya pemetaan tersebut, lanjut Amich, perguruan tinggi tersebut harus memperkuat pendidikan di bidang yang relevan dengan potensi ekonomi tersebut.
Hal ini dilakukan agar pengembangan ilmiah, produksi pengetahuan, serta inovasi teknologi yang dilakukan di tingkat perguruan tinggi sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah, sehingga kebijakan yang diterapkan akan berbasis data saintifik.
Oleh karena itu, Amich menekankan penguatan perguruan tinggi menjadi penting, sebab perguruan tinggi merupakan pusat keunggulan yang ditopang oleh pengembangan bidang ilmuwan dan periset yang menguasai bidangnya, sesuai dengan konteks perguruan tinggi dan potensi ekonomi di masing-masing wilayah.
Simak Juga: Ahmad Muzani: Kehormatan Besar Jika Jokowi Mau Gabung Gerindra