BIMATA.ID, Jakarta – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI) Ahmad Muzani mengatakan, tekad Presiden Prabowo Subianto untuk menghentikan impor beras pada 2025 bisa terwujud bila stok pangan dalam negeri kuat.
“Sehingga kemungkinan di 2025 pemerintah untuk tidak mengimpor beras seperti yang disampaikan Pak Presiden Prabowo bisa terjadi. Mudah-mudahan itu bisa terwujud, tapi menurut saya sih jangan dipaksakan karena stok pangan meskipun saat ini longgar, cukup bagus, tetap stok pangan harus cukup kuat,” kata Muzani,Selasa (10/12/2024).
Dirinya menjelaskan, pernyataan Prabowo yang berkeyakinan Indonesia tidak akan mengimpor beras pada 2025 didukung dengan sejumlah upaya-upaya swasembada beras yang tampak membuahkan hasil.
Baca Juga : AHY Laporkan Program Unggulan Kepada Presiden Prabowo
Dia juga menuturkan, berdasarkan laporan yang diperolehnya pencetakan sawah-sawah baru di banyak tempat, termasuk di Merauke, Papua, serta intensifikasi sawah, perbaikan irigasi, penambahan anggaran pupuk, hingga perbaikan benih, mulai menunjukkan hasil yang signifikan.
“Pernyataan itu didukung karena ada upaya-upaya yang makin kuat bahwa misalnya percetakan sawah baru di Merauke dan di banyak tempat mulai menunjukkan hasil yang konkret,”tuturnya.
Dirinya juga mengingatkan bahwa Presiden Prabowo Subianto akan berusaha sekuat tenaga untuk menjaga stok pangan dari persediaan yang dihasilkan dalam negeri cukup kuat dengan memaksimalkan hasil panen.
“Beliau akan berusaha terus melakukan ekstensifikasi pencetakan sawah-sawah baru yang saat ini dilakukan, dan intensifikasi sawah-sawah yang sudah ada dimaksimalkan, irigasi diperbaiki, benih diperbaiki, kemudian pupuk ditambah, kemampuan petani ditingkatkan dan seterusnya,” ucapnya.
Dengan demikian, lanjutnya, kemampuan Indonesia dalam memenuhi kebutuhan pangan yang setiap tahun bertambah akibat dari pertambahan penduduk mampu ditingkatkan.
Simak Juga : Wamenag Contohkan Gestur Politik Presiden: Pak Prabowo Menunjukan Bagaimana Sebenarnya Demokrasi Indonesia
Muzani menambahkan bahwa pemerintah hanya akan melakukan impor beras apabila kondisinya terpaksa atau mendesak dalam memenuhi kebutuhan cadangan beras.
Adapun stok beras nasional saat ini berada dalam kondisi aman.
“Impor beras kalau dilakukan itu untuk cadangan, kalau terpaksa dilakukan, tapi kalau kami perhatikan itu hanya akan dilakukan jika kondisinya terpaksa. Kalau menurut cerita teman-teman yang di kabinet itu kondisinya aman sekali, dan sekarang kondisi stoknya paling aman,” pungkasnya.