BIMATA.ID, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto meminta dirinya untuk membangun industri etanol dan metanol.
Hal tersebut merupakan langkah untuk mewujudkan program swasembada energi lewat energi baru terbarukan.
Bahlil mengatakan, metanol yang saat ini digunakan sebagai campuran untuk mengembangkan bahan bakar nabati (BBN) biodiesel, 80 persennya berasal dari impor.
“Jadi kita akan bangun di Bojonegoro dengan industri kurang lebih sekitar US$ 1,2 miliar investasinya,” kata Bahlil, Jum’at (29/11/2024).
Baca Juga : Kata Para Guru Usai Prabowo Umumkan Naik Gaji: Luar Biasa, Terharu dan Bangga
Mengenai hal tersebut, Bahlil berencana untuk mendorong pembangunan pabrik etanol yang bahan bakunya bisa berasal dari tebu atau singkong.
Menurut dirinya, hal tersebut juga penting karena biodiesel menggunakan campuran crude palm oil atau CPO, etanol, metanol, dan sebagian solar.
“Jadi selisihnya nggak lagi kita impor kalau kita impor,” tuturnya.
Dia pun menerangkan, pemerintah mengklaim serius dalam mewujudkan program swasembada energi, salah satunya dengan energi baru terbarukan.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, saat ini sedang mempersiapkan berbagai kebutuhan penting untuk peluncuran biodiesel B40 yang direncanakan pada Januari 2025.