BIMATA.ID, Palu — Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah nomor urut 1, Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri, memiliki komitmen besar untuk memaksimalkan potensi maritim Sulawesi Tengah demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dengan garis pantai sepanjang 6.600 kilometer, Sulawesi Tengah menyimpan potensi besar di sektor kelautan yang dapat mendongkrak perekonomian daerah, terutama melalui perikanan dan kelautan.
Namun, pasangan ini menilai bahwa hingga saat ini, potensi tersebut belum digarap dengan maksimal.
Ahmad Ali mengungkapkan keprihatinannya karena pemerintah selama ini lebih terfokus pada sektor pertambangan yang, menurutnya, memberikan kontribusi yang relatif kecil bagi masyarakat dibandingkan potensi besar yang dimiliki sektor kelautan.
“Kita memiliki sumber daya kelautan yang besar, tapi sayangnya belum dimanfaatkan dengan baik. Pemerintah masih berebut pada sektor pertambangan yang, pada kenyataannya, hanya memberikan sedikit keuntungan bagi masyarakat,” jelas Ahmad Ali.
Dalam visi mereka, Ahmad Ali dan Abdul Karim, yang dikenal dengan pasangan BERAMAL (singkatan dari Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri), ingin menjadikan sektor maritim sebagai pilar utama ekonomi Sulawesi Tengah.
Bagi mereka, perikanan dan kelautan bukan hanya soal sumber daya alam, melainkan peluang besar bagi masyarakat untuk berdaya dan mandiri secara ekonomi.
Sebagai bagian dari solusi yang ditawarkan, pasangan BERAMAL berencana mendirikan sekolah kejuruan kelautan dan sekolah vokasi di bidang perikanan. Ahmad Ali menegaskan bahwa dengan adanya pendidikan khusus ini, Sulawesi Tengah akan mampu mencetak tenaga kerja yang terampil dan siap bersaing, khususnya di sektor perikanan dan kelautan yang penuh potensi.
“Jika kita serius mengembangkan sektor ini, kita akan memiliki sumber daya manusia yang unggul dan siap bersaing. Ini bisa menjadi sumber ekonomi besar untuk Sulawesi Tengah,” tambah Abdul Karim Aljufri.
Pasangan BERAMAL yakin bahwa dengan adanya sekolah kejuruan dan vokasi ini, masyarakat lokal akan lebih berdaya dalam mengelola potensi maritim daerah. Program ini juga diharapkan akan membantu menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi ketergantungan ekonomi daerah pada sektor pertambangan.
Bagi pasangan Ahmad Ali dan Abdul Karim, pendidikan di bidang maritim adalah investasi jangka panjang yang akan memberikan dampak nyata bagi generasi mendatang.
Selain itu, mereka juga berkomitmen untuk membangun infrastruktur pendukung yang memungkinkan nelayan lokal mengoptimalkan hasil tangkapan.
Fasilitas seperti pelabuhan perikanan, pusat pelelangan ikan, serta gudang penyimpanan hasil laut akan menjadi prioritas agar masyarakat dapat mengakses pasar yang lebih luas dengan harga yang lebih kompetitif. Dengan langkah ini, Sulawesi Tengah diharapkan mampu menjadi pusat industri maritim di Indonesia Timur.
Tidak hanya itu, pasangan BERAMAL juga akan mendorong program bantuan modal bagi nelayan dan usaha mikro di bidang perikanan. Dengan dukungan finansial ini, masyarakat dapat memperbarui alat tangkap mereka, sehingga produktivitas dapat ditingkatkan.
“Kami ingin agar nelayan Sulawesi Tengah tidak hanya mencari nafkah di laut, tetapi juga memiliki peluang untuk mengembangkan usaha mereka lebih jauh,” jelas Ahmad Ali.
Di masa depan, Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri berharap agar sektor maritim menjadi salah satu kekuatan utama ekonomi Sulawesi Tengah. Dengan memaksimalkan potensi laut yang dimiliki, mereka yakin Sulawesi Tengah bisa menjadi provinsi maritim yang tangguh dan mandiri, yang mampu mendukung kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
Lihat Juga : Prabowo Tegaskan Jajaran Kabinet Tak Main-main Atasi Judi Online, Narkoba, Penyelundupan, Korupsi
Pasangan BERAMAL berharap visi ini mendapat dukungan masyarakat, karena bagi mereka, kesejahteraan bersama adalah tujuan utama yang ingin dicapai.
“Kami ingin Sulawesi Tengah dikenal bukan hanya karena kekayaan alamnya, tetapi juga karena masyarakatnya yang sejahtera dan mandiri,” tutup Ahmad Ali dengan penuh keyakinan.