BIMATA.ID, Jakarta – Legislator Gerindra dan Anggota Komisi V DPR RI, Novita Wijayanti, menyoroti Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terkait 129 paket pekerjaan yang belum terlaksana hingga akhir Oktober 2024.
Tokoh perempuan Gerindra ini menegaskan agar proses lelang segera diselesaikan, mengingat semakin sempitnya waktu menuju akhir tahun anggaran.
“Lelang-lelang yang terakhir ini belum selesai. Saya berharap prosesnya segera dikejar agar target pembangunan dapat tercapai secara maksimal,” ungkap Novita
Lihat Juga: Ridwan Kamil Ungkap Arahan Prabowo di Pilkada Jakarta 2024
Sebagai politisi Fraksi Gerindra, Novita juga mengingatkan bahwa pekerjaan infrastruktur harus dilakukan dengan baik dan tidak terburu-buru, terlebih menjelang musim hujan yang berpotensi merusak kualitas konstruksi yang dikerjakan terburu-buru.
“Kalau pekerjaan infrastruktur dikebut tanpa mempertimbangkan kualitas, kita bisa lihat dampaknya. Misalnya jalan atau jembatan yang cepat rusak saat musim hujan. Jangan sampai uang negara turun, tetapi hasil pekerjaannya tidak maksimal,” tambahnya.
Novita, mengaku sering menempuh perjalanan darat dari Jakarta ke daerah pemilihannya di Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap, mengungkapkan keluhannya mengenai kondisi jalan tol yang sering kali justru terhambat perbaikan.
Menurutnya, jalan tol seharusnya memberikan kemudahan, namun kenyataannya masih kerap terjadi kemacetan akibat proyek perbaikan yang belum terselesaikan.
Novita juga menyoroti Program Padat Karya/ Infrastruktur Berbasis Masyarakat tahun 2024 yang realisasi anggarannya baru mencapai 54,83% atau sekitar Rp5,61 triliun dari Rp10,23 triliun yang dianggarkan. Selain itu, target serapan tenaga kerja program ini juga baru tercapai 73,09% atau 338.858 orang dari target 463.557 pekerja.
“Program Padat Karya ini penting untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Dengan waktu yang singkat, saya berharap Kementerian PU bisa memaksimalkan realisasinya agar masyarakat bisa merasakan manfaatnya,” ujarnya.
Program Padat Karya 2024 terbagi menjadi beberapa sektor utama, yaitu Sumber Daya Air, Jalan dan Jembatan, Permukiman, dan Perumahan. Berdasarkan laporan Menteri PU, hingga 25 Oktober 2024, Kementerian PU telah menyerap Rp101,58 triliun atau 60,83% dari total anggaran 2024 sebesar Rp166,99 triliun, dengan realisasi fisik mencapai 66,13%.
Dia menekankan pentingnya pelaksanaan proyek yang berkualitas agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat secara optimal. Sebagai wakil rakyat, ia berharap Kementerian PU mampu menuntaskan program-program yang telah direncanakan dan mengoptimalkan serapan anggaran yang tersisa di tahun anggaran ini.
Baca Juga: Soal Menteri Pakai Mobil Maung, Gerindra: Pemerintah Harus Pro-Produk Lokal