Bimata

Pengamat Beberkan Alasan Ada Potensi Dua Putaran di Pilkada DKI Jakarta

BIMATA.ID, Jakarta – Sebelum adanya keputusan resmi dari KPUD Jakarta terkait hasil perhitungan resmi hasil pilkada Jakarta 2024, meski pasangan Pramono-Rano saat ini unggul jauh dari para lawannya.

Namun tidak menutup kemungkinan potensi terjadinya putaran kedua dalam pilkada Jakarta masih terbuka lebar, hal ini tidak terlepas dari syarat kemenangan di Jakarta yang mengharuskan menang diatas 50 persen.

Demikian dikatakan oleh pengamat politik Jajat Nurjaman.

“Patut diakui jika hasil quick count beberapa lembaga survei tersebut bisa dijadikan rujukan atas hasil real count KPU pada 15 desember mendatang, namun dalam prakteknya selalu ada perbedaan hasil dengan real count meskipun cukup mendekati, jika mengacu kepada hasilnya saat ini yakni keunggulannya tidak lebih dari 3 persen dari ketentuan syarat menang di Jakarta, ditambah dengan adanya margin error maka angka hasil quick count tersebut bisa saja mengalami perbedaan dengan hasil real count KPU nantinya”, kata Jajat, Jum’at (29/11/2024).

Jajat menerangkan, sudah menjadi tradisi jika pilkada Jakarta selalu mengalami dua putaran, bahkan menariknya jika terjadi putaran kedua selalu ada kecenderungan dimana kubu kalah di putaran awal bisa menyalip di putaran kedua.

Baca Juga : Prabowo Tegaskan Kepada Jajarannya Untuk Tidak Ada Lagi Korupsi di Indonesia

Oleh karena itu, sambil menunggu keputusan resmi dari KPUD Jakarta baik pihak pasangan Pram-Rano maupun pihak pasangan Rido tetap perlu menyiapkan strategi menghadapi putaran kedua nantinya mengingat peluang tersebut masih bisa terjadi.

“Syarat harus menang di angka 50 persen lebih di Jakarta menjadikan pilkada Jakarta selalu lebih menarik dibanding pilkada di provinsi lain, hal ini tidak terlepas mengingat Jakarta adalah barometer politik nasional yang selalu menyuguhkan pertarungan para tokoh politik besar di dalamnya, saya kira untuk menjaga suasana tetap kondusif baiknya para elit politik menghimbau kepada para pendukungnya masing-masing untuk mendukung KPUD Jakarta agar bisa tetap bekerja maksimal tanpa khawatir adanya tekanan dari pihak manapun” pungkasnya.

Exit mobile version