BIMATA.ID, Jakarta – Pasca selesainya pembagian komposisi pimpinan di DPR dan MPR yang berjalan dengan mulus, kini menjelang pelantikan Presiden RI ke-8 Publik masih menantikan agenda pertemuan antara pak Prabowo dengan Bu Mega.
Pasalnya, jika ditilik dari pembagian komposisi pimpinan DPR dan MPR saat ini yang terlihat harmonis seolah menjadi pertanda ada kemungkinan besar PDIP ikut bergabung kedalam pemerintahan mendatang.
“Dalam beberapa waktu kebelakang, ada kecenderungan ego kekuasaan sudah dimulai sejak perebutan kursi pimpinan DPR dan MPR, namun melihat kekompakan yang ditunjukan di DPR dan MPR baru-baru ini menandakan hampir tidak adanya yang disebut oposisi, untuk itu jika dikaitkan dengan rencana pertemuan antara bu Mega dan pak Prabowo tentu saja wajar jika publik menduga duga arah dari pertemuan tersebut”, tutur Jajat.
Baca juga: Prabowo dan Jokowi Kompak Naik Mobil Kepresidenan RI 1 ke Pelantikan DPR Terpilih
Jajat menambahkan, baik itu PDIP maupun Gerindra keduanya dikenal sebagai partai nasionalis, namun yang menjadi catatan adalah meski berstatus sebagai pemenang pemilu, jika PDIP bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran tentunya perlu beradaptasi dan mau tertib di barisan koalisi partai pendukung pemerintah, apalagi di masa awal seperti ini yang tentunya akan menimbulkan sedikit gejolak diantara para pendukungnya.
“Terlepas dari apapun hasil pertemuan antara bu Mega dengan pak Prabowo nantinya, yang jelas dampak yang ditimbulkan dari pertemuan ini akan mempengaruhi situasi politik ke depan, namun sekali lagi jika PDIP bergabung publik mengharapkan terjadinya kolaborasi yang kompak dan tidak sebatas tentang kepentingan kompromi politik semata mengingat tantangan kedepan tentunya akan semakin besar ditengah situasi politik dunia yang tidak baik-baik saja”, tutup Jajat.