BIMATA.ID, Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah nomor urut 01, Ahmad HM Ali-Abdul Karim Aljufri, mengusung visi ambisius untuk menjadikan Sulawesi Tengah sebagai pemasok utama kebutuhan pangan bagi Ibu Kota Nusantara (IKN) yang terletak di Kalimantan Timur. Dalam Debat Perdana Pilgub Sulteng 2024 Rabu malam, 16 Oktober 2024, Ahmad Ali menyoroti potensi geografis dan kekuatan ekonomi utama Sulawesi Tengah di sektor pertanian.
“Potensi pertanian Sulawesi Tengah sangat besar dan ini adalah keunggulan yang tidak dimiliki oleh IKN. Apa yang tidak dimiliki Kalimantan Timur, ada di Sulawesi Tengah,” ungkap Ahmad Ali.
Selain sebagai pemasok pangan utama, Ahmad Ali menekankan bahwa sektor pertanian juga merupakan kunci dalam upaya pengentasan kemiskinan dan pengangguran di Sulawesi Tengah. Dengan migrasi penduduk besar-besaran ke IKN, ia yakin Sulawesi Tengah akan siap berperan sebagai pemain utama dalam pemenuhan kebutuhan pangan di kawasan tersebut.
“Kami berada di jarak yang sangat strategis menuju IKN. Potensi pertanian dan laut akan dioptimalkan melalui kolaborasi lintas daerah,” tambahnya.
Di luar sektor pangan, Ahmad Ali juga menyinggung potensi besar di sektor pariwisata. Menurutnya, optimalisasi jalur laut yang menghubungkan Sulawesi Tengah dengan wilayah lain bisa menjadi pendorong untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Ia menyebut perubahan tren pariwisata global sebagai peluang bagi Sulawesi Tengah untuk menjadi destinasi utama wisata di Indonesia.
“Tren wisata sudah bergeser. Jika 20 tahun lalu wisatawan hanya datang ke Bali, kini saatnya Sulawesi Tengah menjadi tujuan wisata utama. Kami akan menyetarakan sarana dan prasarana pariwisata, serta membangun pusat kebudayaan yang mencakup seluruh wilayah,” jelasnya.
Ahmad Ali menegaskan bahwa Sulawesi Tengah memiliki segala potensi yang diperlukan untuk menjadi pusat pangan sekaligus destinasi wisata terkemuka. Program-program yang ditawarkannya di Pilgub Sulteng 2024 mencakup strategi komprehensif untuk memanfaatkan potensi laut, pariwisata, dan budaya lokal guna mendukung pembangunan berkelanjutan