Penulis, Usman
BIMATA.ID, JAKARTA — Ahmad Muzani adalah salah satu tokoh politik Indonesia yang namanya semakin bersinar dalam kancah politik nasional. Karier politiknya menanjak dari seorang pemimpin oposisi di parlemen hingga berhasil menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI).
Kisah perjalanan politiknya menggambarkan dedikasi, loyalitas, serta pemahaman mendalam terhadap dinamika politik Indonesia.
Ahmad Muzani memulai kiprahnya di kancah politik sebagai anggota DPR RI dari Partai Gerindra, partai yang didirikan oleh Prabowo Subianto. Sejak awal, Muzani dikenal sebagai sosok yang tegas dan vokal dalam menyuarakan pandangan politiknya, terutama ketika Partai Gerindra berada di posisi oposisi terhadap pemerintahan.
Sebagai Sekretaris Jenderal Gerindra, Muzani memainkan peran strategis dalam menyusun langkah-langkah politik partainya dan menjaga soliditas internal Gerindra di tengah dinamika politik nasional yang sering kali berubah-ubah.
Di parlemen, Muzani kerap menyuarakan pandangan-pandangan kritis, khususnya terkait kebijakan pemerintah yang dinilai tidak sejalan dengan aspirasi rakyat. Dalam posisinya sebagai salah satu pimpinan Fraksi Gerindra di DPR RI, ia memperlihatkan kepiawaian dalam membangun komunikasi politik yang efektif, baik dengan sesama anggota oposisi maupun dengan pemerintah.
Kemampuannya untuk berdiplomasi tanpa kehilangan prinsip menjadikannya salah satu tokoh kunci dalam oposisi.
Sebagai pemimpin oposisi, Muzani tidak jarang harus menghadapi berbagai tantangan, baik dari dalam partainya sendiri maupun dari pihak eksternal. Dalam periode-periode kritis, seperti ketika Gerindra memilih untuk mendukung calon presiden di luar lingkar kekuasaan, Ahmad Muzani selalu berhasil menyeimbangkan strategi partai dengan kebutuhan untuk tetap berperan sebagai oposisi yang konstruktif.
Dedikasinya menjaga partai tetap solid dan relevan di kancah politik nasional tidak lepas dari pengakuan kolega-koleganya di parlemen.
Namun, tantangan ini tidak menghentikan langkah politiknya. Setelah beberapa periode Gerindra berada di luar pemerintahan, perubahan angin politik membuka jalan bagi partai untuk berkoalisi dengan pemerintahan Jokowi. Muzani memainkan peran penting dalam menjembatani komunikasi antara kubu Gerindra dan pemerintahan, yang pada akhirnya mengantar Gerindra kembali masuk ke dalam pemerintahan dengan posisi strategis.
Kesuksesan Ahmad Muzani sebagai pemimpin oposisi menjadi batu loncatan penting dalam karier politiknya. Pada 2019, ia terpilih sebagai Ketua MPR RI, sebuah jabatan strategis yang memberinya posisi lebih besar dalam mengawal nilai-nilai konstitusi dan kebijakan negara.
Sebagai Ketua MPR, Ahmad Muzani bertanggung jawab dalam menjaga harmoni di antara berbagai kelompok politik dan memastikan bahwa MPR berfungsi sebagai wadah musyawarah untuk mencapai mufakat dalam berbagai isu kenegaraan.
Dalam perannya sebagai Ketua MPR RI, Muzani terus berusaha mendekatkan MPR kepada rakyat dengan mengutamakan nilai-nilai kebangsaan, demokrasi, dan persatuan. Ia juga mendorong pentingnya menghidupkan kembali Pancasila sebagai dasar filosofi negara, dengan menggelar berbagai kegiatan untuk memperkuat pemahaman masyarakat terhadap konstitusi.
Keberhasilan Ahmad Muzani dari oposisi hingga menduduki kursi Ketua MPR menunjukkan keteguhan dan konsistensinya dalam berpolitik. Sosok yang selalu menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya ini tetap setia pada prinsip-prinsipnya, meski harus menghadapi berbagai tantangan dan dinamika politik.
Kini, dengan posisinya sebagai Ketua MPR RI, Ahmad Muzani memiliki kesempatan lebih besar untuk mewujudkan cita-cita politiknya, yakni membangun Indonesia yang lebih adil, makmur, dan berdaulat. Sebagai seorang politisi, ia telah menunjukkan bahwa kesuksesan bukan hanya tentang meraih kekuasaan, tetapi juga tentang bagaimana tetap berpegang teguh pada nilai-nilai yang diyakini, serta memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan rakyat.