BIMATA.ID, Jakarta – Pernyataan calon Gubernur Jakarta Nomor urut 1 Ridwan Kamil yang menginginkan Pilkada Jakarta kali ini naik kelas agar menjadi contoh dinilai tepat.
Pasalnya, dalam beberapa waktu kebelakang, Jakarta yang menjadi barometer politik nasional justru mengalami kemunduran dengan munculnya berbagai isu negatif yang berpotensi memecah belah seperti politik identitas yang seharusnya bisa dihindari.
Demikian dikatakan pengamat politik Jajat Nurjaman.
“Pilkada Jakarta kali ini diharapkan bisa lebih mengedepankan adu gagasan terbaik untuk Jakarta 5 tahun kedepan, apalagi banyak pekerjaan rumah di Jakarta yang perlu diselesaikan seperti masalah banjir dan kemacetan yang menjadi problem utama di Jakarta, saya kira ini lebih penting dan bisa memberikan manfaat bagi warga Jakarta apalagi statusnya kini tidak lagi menyandang ibu kota negara”, kata Jajat.
Baca Juga : Menkopolhukam : Angkatan Siber TNI Akan Terwujud di Pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo
Menurut Jajat, pasangan yang diusung mayoritas parpol pendukung pemerintah ini secara diatas kertas yang dikuatkan dengan survei terbaru memang benar memiliki peluang menang lebih besar dibanding kandidat lain.
Namun hal ini tidak serta merta merupakan jaminan bahkan akan menjadi tantangan tersendiri mengingat besarnya kekuatan yang dimiliki akan percuma jika tidak mampu mengeluarkan potensi yang ada didalamnya.
“Dukungan besar ini jangan seperti gerbong panjang yang kosong, dengan situasi politik Jakarta saat ini bisa saja akan terjadi kejutan yang tidak terduga, apalagi untuk dapat menang di Jakarta ada aturan harus menang diatas 50 persen, bahkan warga Jakarta yang dinilai memiliki tingkat kepekaan politik yang tinggi diperlukan strategi politik tidak biasa melalui ajang adu ide dan gagasan terbaik untuk mendapatkan simpati dari warga Jakarta”. pungkas Jajat.
Simak Juga : Prabowo : Saya Ingin Mati di Atas Kebenaran Dalam Membela Rakyat Serta Orang Miskin