BIMATA.ID, Gerakan anak abah tusuk tiga calon di pilkada Jakarta yang diduga di inisiasi pendukung fanatik Anies Baswedan dinilai sudah tidak lagi efektif mengingat situasi dilapangan sudah ada migrasi dukungan kepada para kandidat Gubernur Jakarta saat ini, sebaliknya riak yang terjadi hari ini tidak lebih hanya seperti ingin terlihat mempertahankan eksistensinya.
Demikian dikatakan pengamat politik Jajat Nurjaman melalui keterangan tertulisnya yang diterima REDAKSI BIMATA.ID, 25 Desember 2024
“Patut diakui kehadiran pendukung fanatik Anies Baswedan memang masih ada, namun apakah gerakan ini akan membawa dampak besar dalam politik Jakarta tentunya patut diragukan, apalagi mayoritas pendukung besarnya sudah terindikasi juga merupakan kader partai yang kini sudah mengalihkan dukungan kepada salah satu kandidat pilkada saat ini, sehingga secara perhitungan diatas kertas mustahil gerakan ini akan mempengaruhi pilkada Jakarta”, tutur Jajat.
Jajat menambahkan, rasa sakit hati yang melatarbelakangi gerakan ini juga dianggap tidak rasional mengingat hanya karena parpol di Jakarta enggan mengusung Anies dalam pilkada, padahal jika mau jujur apa yang menimpa Mas Anies sekarang ini tidak terlepas dari sikap politiknya dalam beberapa waktu kebelakang.
“Warga Jakarta sudah dikenal memiliki kepekaan politik yang tinggi, tentunya kepentingan Jakarta untuk 5 tahun kedepan lebih utama dibanding ikut dalam gerakan yang tidak jelas arah politiknya, saya kira dibanding sibuk mengajak orang lain untuk mencoblos 3 paslon agar surat suaranya tidak sah, lebih baik melakukan gerakan introspeksi diri berjamaah agar kejadian seperti ini tidak terulang dimasa yang akan datang”, tutup Jajat.
MAN