Bimata

Sebut Kegagalan Anies Berkaitan dengan Kekuasaan, PDIP Ngarep Dapat Limpahan Dukungan di Jakarta

BIMATA.ID, JAKARTA — Munculnya opini yang mengaitkan jika kegagalan Anies Baswedan maju dalam pilkada Jakarta dari PDIP berkaitan dengan kepentingan kekuasaan dinilai berlebihan dan memiliki latarbelakang kepentingan politis yang kuat.

Pasalnya, keputusan PDIP yang mengusung Pramono-Rano di pilkada Jakarta menandakan PDIP cenderung ingin bermain aman agar terhindar retensi dari pendukungnya jika mengusung Anies di Jakarta.

“Mengaitkan kepentingan kekuasaan dengan batalnya PDIP mengusung Anies tidak lebih hanya merupakan upaya supaya PDIP bisa mendapatkan simpati dari pendukung Anies Baswedan, sebaliknya dengan adanya kejadian ini ada kesan PDIP ingin cuci tangan dan tidak mau disalahkan karena batal mengusung Anies Baswedan di Jakarta”, tutur Jajat.

Menurut Jajat, sudah menjadi rahasia umum dan cukup beralasan kenapa banyak parpol yang akhirnya meninggalkan Anies Baswedan di Jakarta, selain berkaitan dengan sikap politik Anies yang enggan menjadi kader parpol, sikap inkonsisten Anies Baswedan terhadap partai politik pengusungnya terdahulu diduga menjadi alasan utama partai politik termasuk PDIP enggan mengusungnya dalam pilkada Jakarta.

“Kegagalan mendapatkan kepercayaan parpol dalam pilkada menunjukan karir politik Anies Baswedan sudah habis, saya kira pendukung fanatik Mas Anies bisa melihat dengan bijak atas situasi politik saat ini, termasuk dalam menyikapi opini yang mengaitkan kekuasaan dengan kegagalan Anies maju kembali Jakarta hanya bagian dari strategi politik untuk meraih simpati dari pendukung Mas Anies dalam pilkada Jakarta”, pungkasnya.

 

Exit mobile version