BIMATA.ID, Jakarta- Keputusan Partai Golkar yang memberikan rekomendasi kepada Dedi Mulyadi dalam pilkada Jabar secara tidak langsung membawa pengaruh ke pilkada Jakarta. Selain terkesan ingin menegaskan jika Ridwan Kamil akan di usung dalam pilkada Jakarta, hal ini juga membuka peluang bagi Kaesang Pangarep untuk menjadi pendampingnya, mengingat sebelumnya Golkar juga menawarkan Jusuf Hamka (Babah Alun). Demikian dikatakan pengamat politik Jajat Nurjaman.
“Jakarta merupakan satu-satunya pilkada yang tetap mempertahankan koalisi nasional pendukung capres dalam pilpres 2024 yang lalu, meskipun secara politik terkait pencalonannya di dominasi partai Golkar dan Gerindra, namun hal ini menguatkan isu yang berkembang terkait dugaan dengan munculnya isu adanya kepentingan pemerintah pusat” tutur Jajat.
BACA JUGA: Uji Coba Program Makanan Bergizi Prabowo, 20 Sekolah di Sukabumi Terima Manfaatnya
Jajat menambahkan, kaitan dengan pencalonan Kaesang dalam pilkada Jakarta yang dianggap sebagai representasi pemerintah pusat, disatu sisi tentu sangat wajar jika menimbulkan pro-kontra di masyarakat mengingat statusnya sebagai putranya pak Jokowi, namun disisi lain, ada juga putusan hukum yang harus dihormati semua pihak terkait pencalonannya.
“Peluang memasangkan Ridwan Kamil dengan Kaesang dalam pilkada Jakarta bisa jadi akan menjadi arah baru politik Jakarta kedepan, meskipun demikian apakah akan terjadi lebih dari dua pasang paslon atau tidak masih akan bergantung kepada koalisi parpol diluar KIM, saya kira jika benar pasangan ini jadi terbentuk akan menjadikan pilkada Jakarta lebih menarik”, tutup Jajat.
BACA JUGA: Prabowo Subianto Beri Semangat ke Atlet Indonesia di Olimpiade Paris 2024