Bimata

Pengamat Ingatkan Pendukung Anies, Bergabung Dengan KIM Adalah Cita-Cita PKS Sejak Lama

BIMATA.ID, Jakarta – Harapan sebagian pihak agar PKS keluar dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan mengusung sendiri kandidat dalam pilkada Jakarta dinilai sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini. Pasalnya, sejak awal petinggi PKS ngotot ingin bergabung dengan KIM dan sudah tidak tahan menjadi oposisi, jika saat ini ada pihak yang mendorong PKS keluar dari KIM hanya demi kepentingan Anies Baswedan tentu merupakan tindakan naif. Demikian dikatakan pengamat politik Jajat Nurjaman.

“Meski partai yang baru bergabung dengan KIM, PKS sudah diberikan keistimewaan dengan menempatkan kadernya, Suswono untuk mendampingi Ridwan Kamil di pilkada Jakarta, dalam hal ini jelas jika PKS sudah berhasil mencapai targetnya di Jakarta, sehingga tidak cukup alasan bagi PKS untuk keluar dari KIM hanya demi memenuhi hasrat politik pendukung Anies Baswedan”, tutur Jajat.

Lihat Juga: Tepis Isu Hubungan Jokowi-Prabowo Retak, Golkar: Mereka Selalu Kompak

Jajat menilai, momentum Anies Baswedan bagi PKS sudah selesai, PKS telah memberikan kesempatan kepada Anies untuk mendapatkan dukungan dari partai lain dan terbukti gagal, meskipun saat ini sudah ada putusan MK No.60/PUU-XXII/2024 yang berisi perubahan syarat ambang batas bagi partai politik atau gabungan partai politik dalam mengusung kandidat pilkada 2024, hal ini tidak akan mengubah posisi PKS yang terlihat sudah nyaman dengan KIM.

“Ini merupakan kenyataan politik yang terjadi saat ini, dengan memutuskan gabung dengan KIM secara tidak langsung PKS sudah melepaskan diri dari Anies, untuk itu desakan agar PKS meninggalkan KIM jelas merupakan tindakan sia-sia karena faktanya berada dilingkaran kekuasaan sudah menjadi cita-cita PKS selama ini”, tutup Jajat.

Simak Juga: PKS dan Gerindra Usung Haru Suandharu-Dhani Wirianata

Exit mobile version