BIMATA.ID, Jakarta – Dalam upaya memberantas tuberkulosis (TBC) di Indonesia, Drg. Putih Sari, anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, berkomitmen untuk mengawal integrasi kebijakan pemerintah pusat, dan daerah terkait penanganan penyakit tersebut. Melalui berbagai forum dan kampanye, DPR RI berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya TBC dan pentingnya pencegahan serta penanganan penyakit ini.
“Penanganan tuberkulosis harus dilakukan secara efektif dan terkoordinasi, melibatkan lintas sektor agar dapat mencapai target Indonesia Bebas TBC Tahun 2030,” ujar Putih Sari, menegaskan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak dalam mengatasi masalah kesehatan yang kompleks ini.
Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan, kasus TBC di Indonesia mengalami peningkatan signifikan. Pada tahun 2022, tercatat lebih dari 724.000 kasus baru, sementara pada tahun 2023 angka ini meningkat menjadi 809.000 kasus. Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum pandemi Covid-19, di mana rata-rata kasus TBC per tahun berada di bawah 600.000.
Baca juga: Prabowo Bertemu PM Australia, Bahas Tantangan Regional dan Latihan Bersama
“Menyelesaikan persoalan TBC di Indonesia memang harus melibatkan lintas sektor karena permasalahannya sangat kompleks. Peran DPR RI menjadi penting, mengingat DPR terbagi menjadi 11 komisi yang masing-masing memiliki bidang pengawasan yang saling berkaitan untuk mengupayakan eliminasi tuberkulosis,” jelas Putih Sari
Peluncuran Kaukus Tuberkulosis DPR ini menjadi salah satu langkah konkret DPR RI dalam menjembatani koordinasi lintas sektor untuk memberantas penyakit TBC di Indonesia. Putih Sari menyebutkan bahwa kaukus ini juga berperan penting dalam mengawasi kebijakan, melakukan advokasi, dan memastikan seluruh elemen bangsa bersatu padu berkomitmen baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Kita ini bagian dari komunitas global. Seluruh parlemen dunia memiliki komitmen untuk menghilangkan tuberkulosis secara global. Indonesia harus berkomitmen untuk mencapai tujuan ini, mengingat TBC merupakan penyakit menular yang sangat memprihatinkan,” tegas politisi Fraksi Partai Gerindra ini.
Lihat juga: Prabowo Bertekad Lanjutkan ‘Good Neighbor Policy’ dengan Australia
Dengan peluncuran kaukus tersebut, Drg. Putih Sari, yang juga menjabat sebagai Co-Chair of Asia Pacific TB Caucus, menegaskan pentingnya peran parlemen dalam mengawal dan mendukung upaya pemberantasan TBC, baik melalui kebijakan, advokasi, maupun koordinasi lintas sektor. Sebagai salah satu negara dengan kasus TBC tertinggi di dunia, Indonesia harus memperkuat komitmennya untuk mengatasi penyakit ini, baik di tingkat nasional maupun dalam kerangka kerja global.