Bimata

Pameran Seni Bali di Kazakhstan: Perkuat Diplomasi Budaya dan Kerjasama Internasional

BIMATA.ID, ASTANA – Sebuah pameran seni yang menampilkan kekayaan budaya Indonesia digelar di Akademi Koreografi Nasional Kazakhstan (KNAC) pada tanggal 19 Agustus 2024.

Acara ini diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Astana, bekerja sama dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar dan KNAC. Pameran ini menjadi bagian dari peringatan 31 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Kazakhstan, menampilkan karya-karya seniman dan fotografer Indonesia.

BACA JUGA: Muzani : Ridwan Kamil – Suswono Hadir Setelah Prabowo Mendengar Harapan Warga

Pameran seni ini menghadirkan sekitar 20 karya yang menggambarkan berbagai tema penting seperti humanisme, interaksi manusia dengan alam, toleransi, kekuatan feminin, dan keindahan alam. Selain menikmati karya seni, pengunjung juga disuguhkan dengan pertunjukan tari yang menampilkan keragaman seni Indonesia, termasuk tarian tradisional Bali yang dipersembahkan oleh ISI Denpasar dan Akademi Koreografi Nasional Kazakhstan.

Dalam sambutannya, Duta Besar RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan, Dr. M. Fadjroel Rachman, menekankan pentingnya pameran ini sebagai bagian dari diplomasi budaya Indonesia di Kazakhstan.

“Pameran ini bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada masyarakat Kazakhstan. Kami sangat berterima kasih atas kolaborasi strategis dengan ISI Denpasar dan KNAC. Semoga persahabatan Indonesia dan Kazakhstan terus berkembang di berbagai bidang,” ujar mantan Juru Bicara Presiden Jokowi tersebut.

Rektor ISI Denpasar, Prof. I Wayan Adnyana, juga menyampaikan bahwa acara ini merupakan hasil nyata dari suksesnya penandatanganan MoU antara ISI Denpasar dan KNAC.

BACA JUGA: Kedatangan Prabowo jadi Bahasan Parlemen Australia, Tuai Pujian karena Ketulusan

“Pameran seni ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kami ke Kazakhstan. Kami mempersembahkan 20 karya terpilih dari dosen kami, baik yang menggunakan metode konvensional maupun digital. Respon dari para undangan, termasuk profesor koreografi KNAC, sangat positif,” jelas Prof. Wayan.

Wakil Rektor KNAC, Yessentemirova Aigul Maratovna, menyampaikan apresiasi atas kerjasama yang telah terjalin sehingga acara ini dapat terlaksana dengan baik.

“Hari ini, kami memiliki kesempatan unik untuk melihat kekayaan warisan Indonesia, mempelajari lebih banyak tentang sejarah, tradisi, dan modernitasnya melalui prisma karya seni. Kami berterima kasih kepada KBRI Astana dan ISI Denpasar atas kesempatan ini, dan semoga acara ini semakin memperkuat hubungan persahabatan antara kedua negara,” kata Yessentemirova.

BACA JUGA: Prabowo Bertekad Lanjutkan ‘Good Neighbor Policy’ dengan Australia

Pameran ini tidak hanya mempererat hubungan budaya antara Indonesia dan Kazakhstan, tetapi juga memperluas cakrawala persepsi seni global, menjembatani perbedaan budaya, dan mempromosikan saling pengertian antar bangsa.

Exit mobile version