BIMATA.ID, Sulawesi Tengah – Calon Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah, Abdul Karim Aljufri, atau yang akrab disapa AKA, kembali mendapatkan sambutan hangat dari warga di Pelabuhan Tanjung, Kabupaten Tolitoli. Di tengah suasana yang ramai, AKA mengungkapkan kenangan masa kecilnya yang penuh nostalgia, menghubungkan dirinya dengan komunitas nelayan setempat. Di hadapan ratusan warga yang berkumpul di pelelangan ikan, AKA mengingat kembali masa-masa kecil yang ia lewati di wilayah pesisir.
“Saya tadi masuk ke sini langsung ingat masa-masa kecil saya. Saya juga tinggal di kampung nelayan, Om saya nelayan, jadi suasana ini sangat mengingatkan saya pada masa lalu, di mana mandi di laut dan baru pakai air tawar,” ungkapnya dengan senyum.
Baca Juga: Pakar Politik : Menakar Strategi Jalan Tengah Golkar-Gerindra di Pilkada Jabar dan Jakarta
Koneksi ini tidak hanya membangkitkan memori personal, tetapi juga memperkuat ikatannya dengan masyarakat nelayan yang merupakan tulang punggung ekonomi daerah tersebut. Abdul Karim, yang pernah mengharumkan nama Indonesia di arena internasional sebagai juara dunia pencak silat dua kali, meyakinkan para pendukungnya untuk terus berjuang meraih kemenangan di Pilgub mendatang. Kata-katanya disambut dengan doa dan semangat oleh masyarakat di wilayah Tolitoli.
“Alasan saya tidak memakai kata calon ada dua,” ujar AKA. “Yang pertama, sebagai manusia biasa, Insya Allah, Wakil Gubernur itu ada keyakinan saya, keyakinan kami bahwa apa yang kami tawarkan ke rakyat Sulawesi Tengah Insya Allah bisa diterima. Sehingga ke depan, rakyat Sulawesi Tengah mau mempercayakan suaranya kepada kami,” ungkapnya dengan keyakinan penuh untuk memimpin sesuai dengan keinginan rakyat.
Alasan kedua, lanjut AKA, adalah penyerahan sepenuhnya kepada Sang Pencipta, Allah SWT, dengan dibarengi usaha dan doa yang sungguh-sungguh. “Saya sangat percaya dengan ‘Man Jadda Wa Jadda,’ siapa yang berusaha maka dia akan mendapatkan. Soal menang atau kalah, semua sudah digariskan oleh Allah SWT,” terangnya. AKA menekankan pentingnya berikhtiar dan menyerahkan hasil akhir kepada Yang Maha Kuasa, menampilkan pandangan hidup yang membumi dan menghargai ketetapan Tuhan.
Dalam kesempatan tersebut, AKA juga menyampaikan pandangannya tentang keragaman di Sulawesi Tengah, yang menurutnya sudah sangat dewasa dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. Dengan banyaknya suku dan budaya yang ada, AKA melihat potensi besar untuk menjaga persatuan dan kesatuan yang telah terbina selama ini.
“Sulawesi Tengah sudah sangat dewasa dalam menjalani kehidupan masyarakat, dengan banyaknya suku yang tetap bersatu,” ujarnya dengan harapan agar keberagaman tersebut terus dipertahankan demi kemajuan bersama. Kehadiran AKA di Pelabuhan Tanjung bukan sekadar kampanye politik biasa. Ia menawarkan visi baru yang didasarkan pada pengalaman pribadi dan hubungan mendalam dengan masyarakat lokal.
Pesannya sederhana namun kuat: kebersamaan, usaha, dan keyakinan adalah kunci untuk membangun masa depan Sulawesi Tengah yang lebih baik. Melalui interaksi yang hangat dan penuh empati, Abdul Karim Aljufri menunjukkan bahwa ia bukan hanya seorang calon pemimpin, tetapi juga sahabat bagi masyarakat yang selalu siap mendengarkan dan berdialog untuk kebaikan bersama.
Dukungan yang ia terima di Tolitoli menjadi bukti nyata bahwa visinya sejalan dengan harapan masyarakat, yang mendambakan perubahan positif dan berkelanjutan di Sulawesi Tengah.
Simak Juga: Prabowo Minta Ridwan Dhani Atasi Permasalahan di Bandung, Soal Infrastruktur Sampai PPDB