BeritaPolitikRegional

Calon Wakil Gubernur Sulteng Abdul Karim Ungkap Kedekatannya Dengan Presiden Terpilih Prabowo

BIMATA.ID, Sulteng – Siapa yang tak kenal dengan Presiden yang memenangi pemilihan pada tahun 2024 ini.

Masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Sulawesi Tengah (Sulteng) tentunya tak asing lagi dengan nama Prabowo Subianto.

Disela-sela saat memberikan materi dengan anak-anak milenial, di salah satu warkop di kota Tolitoli, Senin (05/08/2024), Abdul Karim Aljufri yang merupakan Bacalon Wakil Gubernur Sulteng dari partai Gerindra mengatakan tentang kedekatan nya dengan Presiden Terpilih Prabowo.

Pertama-tama ia sampaikan, bahwa karena sosok Prabowo Subianto lah, sehingga ia bisa seperti yang anda lihat hari ini.

Baca Juga : Abdul Karim Aljufri: Tanpa Pak Prabowo, Mungkin Saya Sekarang Masih Jadi Gelandangan

Tak tanggung tanggung, berkat sentuhan dari Prabowo Subianto, kini bisa jadi Bakal Calon Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, untuk menjadi orang nomor dua di provinsi Sulawesi Tengah, di periode 2024-2029.

“Pak Prabowo yang mau mendidik langsung kami-kami ini yang dari jalan. Kalau boleh dibilang, tanpa Pak Prabowo, saya mungkin ada di comberan, mungkin masih dipinggir jalan, lagi cekik botol,” kata Abdul Karim, Selasa (06/08/2024).

“Prabowo Subianto adalah mentor saya,” sambungnya.

Selanjutnya, setiap kalian, di usia kalian hari ini, sangat perlu untuk mencari mentor yang tepat.

Namun itu tadi, carilah mentor yang bisa memberikan kontribusi positif, jangan mencari mentor yang tidak memberikan kontribusi positif kepada kalian.

“Usia kalian ini adalah usia dalam mencari mentor yang tepat untuk diikuti. Kenapa? Karena kalau di usia kalian salah mencari mentor, kalian salah memilih idola, Insha Allah ke depannya pun akan salah,” tuturnya.

“Karena tanpa kalian sadari, di usia kalian pada masa mencontoh,” sambungnya lagi.

Simak Juga : Bertemu Presiden Jokowi, Prabowo Laporkan Hasil Kunjungan di Eropa

Lalu ia memberi contoh bagaimana di usia masih muda telah banyak berkawan dengan mentor-mentor yang telah berusia dewasa.

“Usia 14 tahun, saya sudah merasa dewasa, karena teman bergaul saya rata-rata usianya 30-an. Ketika saya pindah ke Jakarta pada usia 17 tahun, saya merasa bahwa saya masih anak-anak. Karena kebetulan saya bertemu dengan mentor-mentor yang benar-benar mendidik. Dan saya termasuk orang yang beruntung karena mendapat mentor-mentor yang luar biasa, seperti pelatih saya almarhum Taslim Azis,” jelasnya.

“Beliau juara dunia pencak silat yang tak terkalahkan. Sejak pertama kali tanding hingga pensiun, beliau belum pernah kalah. Beliau adalah mentor pertama saya, selanjutnya mentor kedua Prabowo Subianto,” pungkasnya.

Tags

Related Articles

Bimata
Close