BeritaPolitikRegional

Abdul Karim Aljufri: Tanpa Pak Prabowo, Mungkin Saya Sekarang Masih Jadi Gelandangan

Pilkada Sulawesi Tengah 2024

BIMATA.ID, – Calon Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Abdul Karim Aljufri memberikan pandangan yang sangat mendalam tentang perjalanan hidupnya dan peran penting seorang mentor dalam menentukan arah hidup seseorang.

Dalam suasana hangat di Coffeeshop Kaluku Lolo, Tolitoli, Sulawesi Tengah, dihadapan puluhan anak muda yang hadir, ia mengisahkan bagaimana figur-figur penting dalam hidupnya, termasuk Prabowo Subianto, telah memberikan dampak besar pada perjalanan kariernya.

“Usia kalian ini adalah usia mencari mentor yang tepat untuk diikuti,” kata AKA, membuka sesi bincang-bincangnya. “Kenapa? Karena kalau di usia kalian salah mencari mentor, kalian salah memilih idola, Insha Allah ke depannya pun akan salah.”

Pernyataan ini menunjukkan keyakinan Calon Wakil Gubernur Sulawesi Tengah ini bahwa masa muda adalah waktu kritis untuk memilih panutan yang bisa membimbing ke jalan yang benar. Ia menekankan pentingnya memilih mentor yang memiliki integritas dan kemampuan untuk mendidik generasi muda dengan baik.

“Tanpa kalian sadari, di usia kalian, adalah masa mencontoh,” tambahnya, menjelaskan bahwa meski seringkali merasa dewasa di usia muda, pengaruh dari figur-figur dewasa yang menjadi panutan sangatlah signifikan.

AKA kemudian menceritakan pengalamannya sendiri, bagaimana dia merasa sudah dewasa pada usia 14 tahun karena lingkaran pergaulannya yang lebih tua. “Usia 14 tahun saya sudah merasa dewasa, karena teman bergaul saya rata-rata usianya 30-an,” katanya sambil mengenang masa-masa mudanya.

Namun, ketika dia pindah ke Jakarta pada usia 17 tahun, dia menyadari bahwa dirinya masih banyak yang harus dipelajari.

“Saya merasa bahwa saya masih anak-anak. Karena kebetulan saya bertemu dengan mentor-mentor yang benar-benar mendidik,” ujarnya.

Ketua Fraksi Gerindra Provinsi Sulawesi Tengah ini merasa beruntung karena bertemu dengan tokoh-tokoh luar biasa yang membantunya menemukan arah hidup yang lebih baik. Dia menyebut nama almarhum Taslim Azis sebagai salah satu mentor pertama yang memberikan pengaruh besar padanya.

“Beliau juara dunia pencak silat yang tak terkalahkan. Sejak pertama kali tanding hingga pensiun, beliau belum pernah kalah,” kenangnya dengan penuh kekaguman. “Beliau adalah mentor pertama saya.”

Namun, dari semua mentor yang ia temui, sosok Prabowo Subianto menjadi figur yang paling banyak memberikan pengaruh signifikan dalam hidupnya. Abdul Karim Aljufri dengan penuh rasa syukur mengakui bahwa tanpa bimbingan Prabowo, hidupnya mungkin akan jauh berbeda.

“Mentor saya selanjutnya adalah Pak Prabowo yang mau mendidik langsung kami-kami ini yang dari jalan,” katanya dengan penuh rasa hormat.

AKA yang juga Sekretaris DPD Gerindra Sulawesi Tengah ini tidak ragu untuk menyatakan bahwa Prabowo Subianto telah mengangkatnya dari kondisi yang mungkin banyak orang anggap mustahil.

“Kalau boleh dibilang tanpa Pak Prabowo, saya mungkin ada di comberan, mungkin masih di pinggir jalan lagi cekik botol,” ujarnya dengan nada serius. Pernyataan ini mencerminkan betapa besar peran Prabowo dalam membantunya bangkit dan menemukan jalan menuju kesuksesan.

Abdul Karim Aljufri menggambarkan bagaimana Prabowo Subianto bukan hanya seorang pemimpin politik, tetapi juga seorang mentor yang peduli pada pengembangan pribadi dan karier generasi muda. “Pak Prabowo selalu menekankan pentingnya disiplin dan kerja keras, serta menghargai setiap usaha kecil yang kita lakukan,” jelasnya

Cerita Abdul Karim Aljufri tentang perjalanan hidupnya dan peran mentor dalam hidupnya adalah pengingat bagi kita semua tentang pentingnya bimbingan yang tepat dalam perjalanan hidup.

Dengan penuh keyakinan, ia menutup sesi bincang-bincangnya dengan pesan yang kuat kepada anak-anak muda, “Itulah mengapa saya bilang, usia kalian ini adalah usia mencari mentor,” pungkasnya.

Dengan berbagi kisah pribadinya, Abdul Karim Aljufri memberikan inspirasi bagi banyak orang bahwa menemukan mentor yang tepat adalah kunci untuk membuka pintu kesuksesan dan menjauhkan diri dari pilihan hidup yang salah.

Di hadapan anak-anak muda Tolitoli, AKA menunjukkan bahwa setiap orang memiliki potensi untuk berubah dan sukses, asalkan mendapatkan bimbingan yang tepat dari para mentor yang baik.

Dalam dunia yang penuh dengan tantangan, pesan Bang AKA menekankan bahwa figur panutan yang positif dapat membuat perbedaan besar dalam hidup seseorang, membimbing mereka menuju jalan yang lebih cerah dan penuh harapan.

Tulisan terkait

Bimata
Close