BIMATA.ID, Jakarta – Presiden terpilih Prabowo Subianto belum memberikan keputusan tegas soal keinginan PKS bergabung dalam pemerintahannya. Prabowo cuma senyum-senyum saat disinggung hal tersebut.
Respons Prabowo itu, diungkapkan Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Senin (29/7/2024). Dasco menceritakan pertemuannya dengan Prabowo, usai munculnya permintaan PKS gabung pemerintahan.
Keinginan PKS gabung itu, sebelumnya disampaikan Presiden PKS Ahmad Syaikhu, di acara Harlah PKB, Jakarta, Selasa (23/7/2024). Saat itu, sambil bercanda, Syaikhu minta kepada Dasco, yang merupakan orang kepercayaan Prabowo, diajak gabung.
Lalu apa jawaban Prabowo? “Sambutan Pak Prabowo senyum-senyum saja,” kata Dasco, sambil terkekeh.
Baca Juga: Prabowo Tiba di Ankara Bertemu Erdogan, Bahas Kerjasama Bilateral Indonesia dan Turki
Dasco tidak menjelaskan detail makna di balik senyum-senyum Prabowo itu. Apakah tanda menerima atau menolak. Dasco hanya menjelaskan, ekspresi Prabowo saat mendengar kelakar Syaikhu itu, hanya tersenyum.
Dasco melanjutkan, dalam pertemuan itu, ia juga melaporkan soal ajakannya kepada PKB untuk bergabung ke kabinet. Hanya saja, soal ini Dasco tak menjelaskan respons Prabowo.
Wakil Ketua DPR ini menjelaskan, sampai saat ini belum ada tindak lanjut dari ajakannya ke PKB untuk bergabung dalam pemerintahan. Ia mengatakan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Imin masih perlu membahas ajakan itu di internal PKB terlebih dahulu.
“Kami kan baru ngajak. Kemudian bisik-bisiknya, kalau begitu, ya nanti kita ngobrol-ngobrol dulu di internal. Katanya begitu,” kata Dasco.
Saat ditanya berapa menteri jatah untuk PKB, Dasco tak menjelaskan lebih lanjut. Kata dia, akan ada pembicaraan lebih jauh untuk membahas soal syarat berkoalisi dan sebagainya. “Nanti biar ketum-ketum partai yang membicarakan,” imbuhnya.
Mengenai jumlah menteri di kabinet Prabowo-Gibran, Dasco belum bisa memastikan. Kata dia, Prabowo masih terus lakukan perhitungan soal jumlah kementerian/lembaga yang ideal.
“Ini juga tergantung kan nanti ketersediaan anggaran, ketersediaan sarana pendukung seperti ASN, keuangan, dan gedung,” jelasnya.
Mendengar respons Prabowo seperti ini, PKS mencoba tenang. Jubir PKS Ahmad Mabruri mengungkapkan, pernyataan Syaikhu di acara Harlah PKB hanya guyonan. Kata dia, sampai saat ini PKS belum menentukan sikap apakah akan bergabung dengan koalisi pendukung Prabowo-Gibran atau menjadi oposisi.
“Pidato itu kan biar suasana cair saja. Kalau pidato terlalu serius, nanti bosan,” kilahnya.
Lihat Juga: Soal Isu Gerindra Dukung Sudirman Di Pilgub, Prabowo Mania 08: Jangan Kesana
Mabruri mengungkapkan, pembicaraan sikap politik PKS tak mungkin disampaikan dalam ruang yang terbuka. Apalagi di rumah orang. Ia memastikan, sikap politik PKS akan disampaikan dalam momen yang tepat. “Sekarang masih wait and see,” tambahnya.
Apakah PKS punya kesempatan bergabung dengan pemerintahan Prabowo? Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menyatakan, kemungkinan itu masih terbuka.
“Bagaimanapun, Prabowo-Gibran butuh partai baru penyokong pemerintahan. Di saat yang sama, PKS butuh,” kata Ujang, saat dikontak Rakyat Merdeka, Senin (29/7/2024).
Ujang memprediksi, dalam sisa waktu menjelang pelantikan, proses komunikasi Prabowo dengan PKS akan terus berjalan. Jika kesepakatan dan kompromi berjalan baik, tidak menutup kemungkinan PKS akan bergabung dengan koalisi pemerintah.
“Dalam politik tidak ada yang mustahil. Karena NasDem sudah diajak, PKB sudah diajak, kan tinggal PKS saja,” ujarnya.
Simak Juga: Abdul Karim Aljufri Memastikan Wujudkan Program Prabowo di Sulteng