BIMATA.ID, Karawang – Kandidat calon Bupati (Cabup) Karawang dari Partai Gerindra, Gina fadlia Swara menghadiri langsung deklarasi dukungan terhadap dirinya sebagai cabup di Pilkada Karawang 2024 dari Solidaritas Independen Relawan Gina (Sinergi) yang diselenggarakan di RM Alamsari Perumnas Telukjambe Timur, Minggu (14/7/2024).
Putri sulung mantan Bupati Karawang H. Ade Swara tampak semangat mengikuti acara mulai dari pembukaan sampai selesai.
Pangkal Perjuangan Deklarasi Dukung Acep Jamhuri Jadi Cabup di Pilkada Karawang 2024.
Baca Juga : Prabowo ke Capaja TNI-Polri: Profesi Ini Terhormat dan Mulia, Tapi Butuh Kerelaan
Pengamat menilai diri Acep Jamhuri Bersih dari Sangkutan Hukum dan Bakal Mulus Jadi Kontestan Pilkada Karawang 2024.
Usai acara di hadapan awak media, Gina mengaku sering berkomunikasi dengan sejumlah petinggi DPP Partai Gerindra dan mendapat masukan kepada dirinya untuk lakukan kegiatan demi mendongkrak popularitas dan elektabilitas agar bisa menjadi kontestan di Pilkada Karawang 2024.
“Partai manapun yang mendorong kadernya untuk maju tentu harapannya adalah agar kadernya bisa memenangi kontestasi Pilkada, untuk menang itu saya perlu persiapan yang sampai saat ini menjadi fokus saya, yakni (tingkatkan) popularitas dan elektabilitas saya,” kata Gina, Senin (15/07/2024).
Ketika ditanya mending berpasangan dengan siapa antara Acep Jamhuri atau Aep Syaepuloh di Pilkada Karawang 2024, politisi Gerindra yang kembali terpilih jadi anggota DPRD Provinsi Jawa Barat periode 2024-2029 sempat tampak tertawa ringan ketika mendapat pertanyaan tersebut.
Ia menjelaskan bahwa dengan siapapun dirinya akan berpasangan di Pilkada Karawang 2024 diserahkan langsung ke DPP Partai Gerindra.
“Saya kembalikan lagi ke partai karena memang kami juga menyadari bahwa Gerindra tidak bisa maju sendiri di Pilkada Karawang, kami masih butuhkan parpol lain untuk berkoalisi,” jelasnya.
Simak Juga : Mahfud: Saya Lebih Baik dari Prabowo-Gibran, tetapi Rakyat Lebih Percaya Mereka
Namun Gina mengisyaratkan ada upaya Koalisi Indonesia Maju (KIM) ini bisa terus dibangun sampai dengan di Pilkada.
“Namun yang Namanya dinamika politik, serta ada lobi-lobi di elit politik yang tidak termonitor oleh saya apapun bisa terjadi. Jadi kalau harus memilih (Acep atau Aep) saya kembalikan ke DPP, apapun keputusan DPP akan saya hormati dan jalankan,” pungkasnya.