Bimata

Peduli Petani, Legislator Gerindra Budisatrio Djiwandono Dukung Swasembada Pangan Dimulai dari Perbatasan

BIMATA.ID, Jakarta – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Budisatrio Djiwandono, menekankan pentingnya pembangunan pertanian di wilayah perbatasan sebagai langkah menuju swasembada pangan. Menurutnya, daerah perbatasan dan pedesaan memiliki potensi besar untuk menjadi lumbung pangan nasional.

“Wilayah-wilayah perbatasan dan pedesaan berpotensi menjadi lumbung pangan nasional. Pengembangan kawasan ini perlu dijadikan dasar dalam mengembangkan komunitas-komunitas pertanian yang berdaya saing,” jelas Budisatrio.

Budisatrio yang juga Ketua Umum DPP Pemuda Tani Indonesia (2021–2026) mengajak seluruh pihak, termasuk pemerintah, untuk berani mempromosikan produk-produk pertanian dalam negeri jika swasembada pangan telah terwujud. Ia juga menekankan pentingnya pengendalian impor pangan yang saat ini membanjiri pasar domestik.

Baca juga: Warga hingga Pejabat Kirim Karangan Bunga Dukungan untuk Prabowo Pasca Operasi di RSPPN Bintaro

“Ketika swasembada ini sudah di depan mata, maka kita harus berani mempromosikan produk-produk pertanian dalam negeri untuk masuk ke pasar-pasar ekspor. Yang paling penting adalah mengendalikan impor-impor pangan yang saat ini membanjiri pasar domestik,” papar tokoh muda Gerindra ini.

Pernyataan ini mencerminkan visi Gerindra dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Budisatrio menilai bahwa dengan mengembangkan pertanian di wilayah perbatasan, Indonesia tidak hanya memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut.

Dalam pandangannya, wilayah perbatasan seringkali kurang mendapatkan perhatian yang memadai, padahal potensinya sangat besar. Oleh karena itu, pengembangan pertanian di daerah perbatasan harus menjadi prioritas dalam agenda pembangunan nasional.

Lihat juga: Sudah Punya Cagub Jakarta Pilihan, Prabowo Siap Beri Kejutan

“Kawasan perbatasan memiliki potensi luar biasa yang belum tergarap maksimal. Pengembangan pertanian di sana tidak hanya akan meningkatkan produksi pangan nasional tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat,” ujarnya.

Budisatrio juga menyoroti pentingnya inovasi dan teknologi dalam mengembangkan pertanian di wilayah perbatasan. Menurutnya, penerapan teknologi pertanian yang tepat akan meningkatkan produktivitas dan kualitas produk pertanian.

“Kita harus mengintegrasikan inovasi dan teknologi dalam pengembangan pertanian. Penerapan teknologi yang tepat akan meningkatkan produktivitas dan kualitas produk pertanian, sehingga mampu bersaing di pasar internasional,” kata Budi.

Simak juga: Warga Hingga Pejabat Kirim Karangan Bunga Dukungan untuk Prabowo Pasca Operasi di RSPPN Bintaro

Selain itu, ia mengingatkan bahwa keberhasilan swasembada pangan tidak hanya bergantung pada produksi, tetapi juga pada distribusi yang efektif. Oleh karena itu, infrastruktur yang memadai sangat diperlukan untuk mendukung distribusi hasil pertanian dari wilayah perbatasan ke seluruh Indonesia.
“Infrastruktur yang baik akan mendukung distribusi hasil pertanian dari wilayah perbatasan ke seluruh Indonesia. Ini penting untuk memastikan bahwa semua daerah mendapatkan pasokan pangan yang cukup,” tambahnya.

Budisatrio juga mengajak para petani untuk terus meningkatkan kualitas produk mereka dan berani bersaing di pasar global. Ia yakin bahwa produk pertanian Indonesia memiliki potensi besar untuk diterima di pasar internasional.

“Kita harus yakin bahwa produk pertanian kita mampu bersaing di pasar global. Para petani harus terus meningkatkan kualitas produk mereka dan berani memasarkannya ke luar negeri,” katanya.

Simak juga: Prabowo Siap Aktivitas Kembali Usai Operasi Cedera Kaki Terjun Payung saat Aktif di TNI

Dengan langkah-langkah ini, Budisatrio Djiwandono yakin bahwa Indonesia dapat mencapai swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di wilayah perbatasan.

“Mari kita bersama-sama mewujudkan swasembada pangan dengan memaksimalkan potensi pertanian di wilayah perbatasan,” tutupnya dengan optimis.

Exit mobile version