BIMATA.ID, Tangsel – Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep buka suara soal banyaknya suara miring terhadap komika Marshel Widianto yang didukung partainya maju di Pilkada Tangsel 2024. Menurut Kaesang, masyarakat hanya melihat Marshel dari luarnya saja.
Sejatinya, kata dia, Marshel memiliki kemampuan untuk memimpin, namun kesempatan untuk membuktikan hal itu belumlah datang.
Sebelumnya, komika Panji Pragiwaksono dengan lantang menolak Marshel menjadi calon wakil Wali Kota Tangerang Selatan. Menurutnya masih banyak orang yang lebih pantas diusung untuk menjadi calon wakil Wali Kota Tangsel ketimbang Marshel.
Baca Juga: Prabowo Respons Soal Penembakan Donald Trump
Senada dengan Panji, Kiky Saputri pun turut mengemukakan pendapatnya. Menurutnya jabatan tersebut terlalu berat bagi rekannya sesama komika itu. Dia juga menyoal bahwa Marshel tidak tahu apa-apa soal Tangerang Selatan. Pendapat tersebut ia kemukakan di kanal YouTube Denny Sumargo, Rabu, 17 Juli 2024.
Menanggapi banyaknya kritikan yang datang untuknya, Marshel pun meresponsnya. Menurut komika tersebut, kritikan merupakan hal yang positif. Kritikan itu, kata dia, bisa dijadikan sebagai evaluasi agar lebih baik kedepannya.
“Tidak apa-apa, itu hal yang biasa. Justru itu bagus, bisa dijadikan evaluasi buat saya agar lebih baik kedepannya,” kata komika asal Tanjung Priok tersebut.
Dirinya tidak mempermasalahkan perihal kritikan tersebut. Baginya, kritikan yang dilontarkan dari sesama komika, itu semacam roasting. Menurutnya, dalam seni Stand Up Comedy roasting bukanlah hal yang negatif, itu merupakan medium untuk saling menghargai dan menghormati. “Itu cara mereka untuk respect. Seperti acara roasting aja,” jelas dia.
Sebelumnya, PSI resmi memberi rekomendasi kepada pasangan Ahmad Riza Patria-Marshel Widianto untuk maju sebagai bakal calon wali kota dan wakil wali kota Tangerang Selatan. Kaesang menyebut, keduanya dinilai mampu meneruskan pembangunan yang telah dijalankan oleh Presiden Joko Widodo.
Simak Juga: Resmi Diusung Gerindra, Pasangan Iqbal – Indah Penuhi Syarat Pencalonan Pilkada NTB
