UN Women Indonesia Siap Dukung Polri Wujudkan Pemberdayaan Perempuan dan Kesetaraan Gender
Dalam pertemuan tersebut, UN Women Indonesia yang diwakili oleh Programme Manager for Governance, Peace, and Resilience Yulies Puspitaningtyas, menyampaikan komitmennya untuk mendukung upaya Polri dalam mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di lingkungan Polri.
“Tujuan kedatangan UN Women Indonesia adalah untuk menyampaikan komitmen mereka dalam mendukung Polri, mendiskusikan area dukungan kelembagaan dan spesifik terhadap Divisi Hubungan Internasional Polri, serta menyampaikan proyeksi potensi kerja sama antara Polri dan UN Women,” tulis dalam laman resmi Divhubinter.
Kegiatan rapat ini dihadiri oleh berbagai perwakilan dari kedua belah pihak, termasuk Brigjen Pol Desy Andriani, Kombes Pol Priyo Waseso, Kombes Pol Rita Wulandari Wibowo, AKBP Naning Setyo Budiarti, dan Brigadir Agustine Dwi Widyasari. Dari UN Women diwakili Yulies Puspitaningtyas, Hosianna Anggreni, Ms. Xinyue Gu, Nunik Nurjanah, Nurul Hilaliyah, Siti Hanifah, dan Satria Yuma.
Melalui audiensi ini, diharapkan tercipta kerja sama yang lebih kuat antara Polri dan UN Women Indonesia dalam mempromosikan kesetaraan gender serta pemberdayaan perempuan, khususnya di lingkungan Polri. Kerja sama ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan setara.
“UN Women, dengan visinya untuk dunia yang setara, terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan bagi perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia,” tulis Divhubinter.
Sebagai informasi,UN Women adalah badan PBB yang didirikan untuk memperjuangkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di seluruh dunia. Organisasi ini resmi berdiri pada Juli 2010 melalui penggabungan beberapa entitas PBB yang berfokus pada isu-isu perempuan.
Tujuan utama UN Women adalah untuk mengatasi diskriminasi terhadap perempuan dan anak perempuan, serta mempromosikan hak-hak mereka di berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
(W2)