BeritaPolitikRegional

Proyek Bandara Bali Utara Penuh Liku, De Gadjah: Kalau Bagus Kenapa Tidak

BIMATA.ID, Denpasar – Proyek Bandara Bali Utara yang hidup kembali setelah kemenangan Prabowo – Gibran pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024, masih panjang prosesnya. Banyak hal yang harus dibenahi sebelum proyek tersebut berjalan. Salah satunya adalah akses penghubung menuju bandara di Bali Utara.

Baca Juga: Ketua Komisi I DPR RI Dukung Gagasan Prabowo Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza

Sebelumnya, mantan Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan untuk membangun bandara yang sempat ditentang Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri itu perlu membangun infrastruktur jalan atau transportasi pendukung.

“Iya, memang benar. Saya belajar dengan para ahli yang bilang begitu, kami sependapat kan bukan berarti bertempur harus tidak sependapat, kalau bagus kenapa tidak,” ungkap Ketua DPD Partai Gerindra Bali Made Muliawan Arya di Denpasar.

Semisal, untuk masalah lahan bandara di Kecamatan Kubutambahan, Buleleng.

Menurutnya, ada tanah milik adat dan sebuah perusahaan dengan agunan sekitar Rp1 triliun.

“Masalah ini dapat diatasi menggunakan APBN,” katanya.

Berikutnya masalah lahan di Kecamatan Gerokgak yang masih terdapat lahan penduduk.

Hal ini dapat diatasi dengan pembebasan lahan.

Namun, setelah dua persoalan tersebut tertangani, infrastruktur jalan menuju bandara harus diperhatikan agar operasional Bandara Bali Utara berjalan optimal.

“Setelah selesai yang pasti sebelum membangun bandara aksesnya dahulu di buat, entah tol lingkar pulau atau kereta MRT biar tidak seperti Bandara Kertajati atau Bandara Kulonprogo,” ujar De Gadjah, sapaan akrabnya.

Lihat Juga: Sekar Tandjung Mendaftar Penjaringan Pilwalkot Solo Lewat Gerindra

Meski sependapat perihal akses penghubung, De Gadjah menegaskan bahwa pembangunan tersebut penting mengingat kawasan sekitar Bandara I Gusti Ngurah Rai atau Bali Selatan sudah sangat padat.

De Gadjah juga melihat kurangnya pemerataan pembangunan untuk Bali Utara.

Keberadaan bandara jika dioptimalkan maka dapat mendatangkan keuntungan bagi Kabupaten Buleleng, Bangli, Jembrana, dan Karangasem.

“Juga menambah lapangan pekerjaan, ekonomi meningkat, menambahkan pendapatan asli daerah, banyak hal, yang penting kita kompak, provinsi dan pemda kompak,” tutupnya.

Simak Juga: Gerindra Libatkan Akademisi Jaring Bakal Calon Kepala Daerah di Pilkada Sumatera Barat

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close