BIMATA.ID, Sukoharjo – Konstelasi politik menjelang bergulirnya pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sukoharjo pada tahun 2024 kian panas.
Partai Gerindra dan PKS menjadi kunci untuk menentukan poros koalisi partai politik (parpol) yang mengusung pasangan calon bupati-wakil bupati (cabup-cawabup).
Menjelang pendaftaran, pasangan calon pada akhir Agustus, peta politik kian kentara.
PDIP Sukoharjo memastikan tidak sendirian dalam mengarungi perhelatan politik lima tahunan.
Partai berlambang banteng moncong putih itu memastikan bakal menggandeng parpol lain untuk pembangunan koalisi partai.
Baca Juga : Prabowo Temui Raja Abdullah II, Dapat Ucapan Selamat dan Sampaikan Salam dari Jokowi
Pada Pemilu 2024, PDIP mampu meraih 21 kursi legislatif.
Di luar PDIP, ada gerbong poros koalisi Partai Golkar dan PAN yang telah menyepakati kerjasama politik.
Koalisi dua parpol ini mengusung Harjanto sebagai bakal cabup dalam Pilkada.
pengamat politik asal Sukoharjo, Kuswanto mengatakan , figur yang akan mendampingi Harjanto sebagai cawabup masih dalam tahap penjaringan.
“Pengamatan saya, sesuai komposisi kursi di parlemen memang kontestan pilkada bisa diikuti tiga poros koalisi. Gerbong koalisi PDIP, Partai Golkar-PAN, dan poros perubahan dalam Pilpres 2024, yakni PKS, PKB, dan Partai Nasdem. Namun, parpol poros perubahan kemungkinan besar bakal merapat ke gerbong PDIP atau Golkar-PAN. Pola parpol di Sukoharjo itu seperti itu,” kata Kuswanto, Selasa (11/06/2024).
Mantan komisioner KPU Sukoharjo tiga periode ini membeberkan peta politik dan manuver parpol dalam membentuk gerbong koalisi partai.
Parpol medioker seperti Partai Gerindra menjadi kunci dalam menentukan jumlah poros koalisi parpol.
Partai Gerindra memiliki enam kursi di parlemen dan diuntungkan figur presiden terpilih, Prabowo Subianto, secara elektoral pasca Pemilu 2024.
Dia menerangkan, Partai berlambang kepala garuda ini berpeluang membentuk poros baru.
Dengan catatan, wajib berkoalisi dengan salah satu partai di poros perubahan, seperti PKS atau PKB.
Simak Juga : Prabowo Tiba di Yordania, akan Wakili Jokowi di Konferensi Tanggap Darurat Gaza
Pada Pemilu 2024, PKS dan PKB mampu mempertahankan lima kursi dan tiga kursi.
“Jika Partai Gerindra bergabung dengan gerbong PDIP atau koalisi Golkar-PAN maka Pilkada Sukoharjo diikuti dua poros koalisi partai. Kita tunggu saja, dinamika yang terjadi dua bulan-tiga bulan mendatang,” terangnya.
Kuswanto juga menambahkan bahwa konstelasi politik Pilkada 2024 tak berbeda jauh dibanding Pilkada 2020.
Kala itu, Pilkada Sukoharjo hanya diikuti dua poros atau head to head koalisi partai politik (parpol).
PDIP berkoalisi dengan Golkar dan Partai Nasdem. Sementara Partai Gerindra melakukan komitmen politik dengan PKS, PAN, dan PKB.
Sementara itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPC Partai Gerindra Sukoharjo, Bambang Riyanto mengatakan struktural partai tengah menjalin komunikasi politik dengan pengurus partai yang memiliki kursi di DPRD Sukoharjo.