BeritaPeristiwaPolitikRegionalUmum
Populer

Jika Konsisten Usung Sohibul Iman Maju di Jakarta, PKS Keluar Dari Label Partai Pelengkap Koalisi

BIMATA.ID, Jakarta- Keputusan DPP PKS untuk mengusung Wakil Ketua Majelis Syuro, Mohamad Sohibul Iman sebagai calon Gubernur Jakarta menandakan bahwa PKS telah siap menjadi pesaing secara terbuka. Pasalnya, selama ini PKS dikenal selalu menjadi partai pelengkap koalisi meskipun secara politik posisinya dalam koalisi memiliki kekuatan lebih tinggi dari partai lain. Demikian dikatakan pengamat politik Jajat Nurjaman.

“Jika benar PKS bisa konsisten dalam mengusung Sohibul Iman menjadi Gubernur Jakarta hal ini tentu saja merupakan kabar baik dan dipandang wajar mengingat saat ini PKS merupakan penguasa parlemen di Jakarta, sebaliknya justru akan terlihat aneh manakala partai pemenang di Jakarta harus menjadi pelengkap koalisi bahkan hanya menjadi ban serep dalam pasangan pilkada, saya kira ini bukan tentang keberanian sikap namun lebih menekankan pentingnya memanfaatkan momentum terbaik bagi PKS untuk berani unjuk gigi dalam pilkada Jakarta yang masih dianggap sebagai barometer perpolitikan nasional”, tutur Jajat.

BACA JUGA : Tim Prabowo dan Sri Mulyani Kompak Tampil Bersama, Tegaskan Komitmen Defisit APBN di Bawah 3%

Jajat menilai, munculnya nama Sohibul Iman sebagai kandidat Gubernur dari PKS secara tidak langsung membuat persaingan sebagai orang nomor di Jakarta ini lebih terbuka mengingat sebelumnya masih di dominasi nama-nama lawas, selain itu bisa dikatakan PKS cukup berpengalaman di Jakarta dan selalu menjadi bagian dari pemenang pilkada Jakarta apalagi dengan label pemenang pemilu di Jakarta kali ini tidak cukup alasan bagi PKS untuk tidak mengusung kader terbaiknya maju dalam pilkada Jakarta.

“Tidak dapat dipungkiri adanya trend kenaikan perolehan suara PKS baik itu ditingkat nasional maupun ditingkat daerah menunjukan bahwa sebagai partai yang memiliki kaderisasi yang menonjol, untuk itu saya kira dalam pilkada 2024 khususnya Jakarta yang kini menjadi telah dikuasai PKS tentu akan disayangkan jika harus melewatkan kesempatan untuk mengusung kadernya sendiri dibanding selalu bertahan dengan label partai pelengkap koalisi”, tutup Jajat.

BACA JUGA: Ini Kata Presiden Jokowi di Peluncuran Digitalisasi Layanan Penyelenggaraan Event

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close