BeritaPolitikRegional

H. Said Mulyadi Serahkan Berkas Pendaftaran ke Gerindra Aceh

BIMATA.ID, Aceh – Dr H Said Mulyadi SE MSi menyerahkan berkas pendaftaran sebagai bakal calon bupati Pidie Jaya (Pijay) ke Tim Penjaringan Calon Kepala Daerah Pilkada Aceh, di Kantor Partai Gerindra Aceh, Banda Aceh, Selasa (28/05/2024).

Said Mulyadi yang datang bersama tim pemenangannya diterima oleh Ketua Tim Penjaringan Kepala Daerah se-Aceh, Nasrul Sufi, didampingi Sekretaris Mahfudz Y Loethan, Wakil Ketua Gerindra Aceh Maulisman Hanafiah, Bendahara PD Satria Aceh, Mulyadi dan anggota lainnya.

Di hadapan petinggi DPD Partai Gerindra Aceh itu, Said Mulyadi juga menyampaikan vis-misi rencana pembangunan Pijay ke depan jika diberikan kesempatan memimpin kembali.

Ketua Tim Penjaringan, Nasrul Sufi mengatakan, hingga kini sudah 35 bakal calon bupati/ wali kota dan wakilnya yang telah mengembalikan formulir dan menyampaikan visi-misi di depan DPD Gerindra Aceh.

“Siapa pun Bacalon yang telah menyampaikan Sambungan visi-misi namanya akan kita kirimkan ke DPP.Keputusan terakhir ada di DPP, kemungkinan dalam bulan Juni 2024,” kata Nasrul Sufi, Selasa (04/06/2024).

Baca Juga : BI Bakal Bersinergi Dengan Pemerintahan Prabowo

Seperti diketahui, Said Mulyadi akan diusung oleh Partai Aceh untuk maju sebagai calon Bupati Pidie Jaya periode 2024-2029 berpasangan dengan Saiful Anwar.

Saiful saat ini tercatat sebagai anggota DPRK Pidie Jaya dari Partai Aceh.

Sebelumnya pasangan ini juga su­dah mendaftar ke PAN, Gerindra, NasDem, Demokrat, dan lainnya.

Upayanya merangkul dan mendapatkan dukungan berbagai parpol, karena Said Mulyadi mengedepankan keharmonisan, silaturahmi, seperti juga terlihat selama ini saat dia memimpin Pijay bersama dengan Aiyub Abbas.

Punya rekam jejak baik Dr Said Mulyadi SE MSi bukanlah sosok baru di blantika perpolitikan Aceh.

Jika ditelusuri, Waled–begitu dia kerap disapa–punya rekam jejak yang cemerlang.

Dia sudah menjadi wakil bupati Pijay yang berpasangan dengan Aiyub Abbas (Abua) selama dua periode, yakni 20142024.

Ada masa-masa indah pada tahun-tahun pertama menjabat, tetapi ada juga masa-masa sulit saat memimpin Pidie Jaya, khususnya setelah terjadi gempa dahsyat pada 7 Desember 2016 yang menimbulkan sejumlah korban jiwa dan menghancurkan sebagian infrastruktur di Pijay.

Simak Juga : Prabowo Nyatakan Siap Rawat 1.000 Warga Palestina, Menlu Retno: Sedang Disiapkan

Alhamdulillah, Pijay bisa dibangun kembali dengan kondisi yang lebih baik.

Pemerintah pusat, perusahaan swasta, hingga lembaga internasional bah-bahu membangun Pijay kembali.

Pada masanya, kekompakan Abua-Waled dalam memimpin Pijay mendapat pujian dari mana-mana.

Bukan rahasia lagi, sebagian besar kepala daerah dan wakil kepala daerah di Indonesia bentrok saat menjabat. Hampir semuanya ‘pecah-kongsi’ setelah 2-3 tahun menjabat.

Mungkin Pijay, satu di antara sedikit bupati dan wakil bupati yang sangat kompak, seia-sekata dalam memimpin.

Abua-Waled berhasil memimpin Pijay hingga dua periode.

Jelas ini bukanlah masa yang pendek, tetapi keduanya bisa melewati dengan khusnul khatimah.

Ini tidak terlepas dari sosok Waled yang memang berasal dari birokrat tulen, mengerti betul birokrasi pemerintahan, sekaligus punya sikap rendah hati, bijaksana, amanah. Integritas dan loyalitas sudah terpupuk sejak menjadi abdi negara dan masyarakat puluhan tahun silam.

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close