BeritaEkonomiNasionalPeristiwaPolitikUmum

BI Bakal Bersinergi Dengan Pemerintahan Prabowo

BIMATA.ID, Jakarta- Bank Indonesia (BI) bakal bersinergi dengan pemerintahan presiden-wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, untuk menjaga pertumbuhan kredit perbankan.

“BI dengan pemerintahan baru tentu akan terus sinergi dalam jaga stabilitas maupun dorong Pertumbuhan ekonomi, dalam konteks ini melalui pertumbuhan kredit,” ucap Deputi Gubernur BI Juda Agung dalam acara Taklimat Media di Jakarta, Senin (3/6).

BACA JUGA: PPP Dukung Prabowo untuk Kirim Pasukan Perdamaian ke Palestina

Kendati demikian, ia tidak mengungkapkan apakah pihaknya sudah berkomunikasi atau belum dengan Prabowo. Juda hanya mengatakan ke depan jika ekonomi terus berkembang, permintaan kreditnya juga diharapkan meningkat.

“BI akan memberikan likuiditas yang memadai perbankan dalam menyalurkan kredit, tentu saja,” kata dia.

Lebih lanjut, Juda menuturkan kredit perbankan terus meningkat. Tercatat kredit tumbuh 13,09 persen (yoy) pada April 2024. Ia mengklaim Pertumbuhan itu merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.

Menurutnya, tingginya kredit didorong oleh pertumbuhan kredit di banyak sektor, seperti sektor industri, jasa dunia usaha, dan perdagangan, sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi.

Juda menilai itu terjadi karena memang permintaan ari sektor riil untuk kredit cukup besar. Di sisi lain, perbankan juga tengah bergairah untuk menyalurkan pinjaman.

“Ini artinya ada permintaan sektor riil untuk tumbuh. Nah, dari sisi banknya sendiri memang appetite-nya masih cukup tinggi dalam menyalurkan kredit, kelihatan dari lending standard yang masih longgar,” jelasnya.

Berdasarkan catatan BI, pertumbuhan kredit pada April lalu juga ditopang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang terus meningkat, yakni mencapai 8,21 persen (yoy).

BACA JUGA: Bangga Dengan Prabowo Soal Gaza, SBY: Thanks, You Are On The Right Track

Dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja korporasi dan rumah tangga yang tetap terjaga baik. Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit ditopang oleh kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit konsumsi yang masing-masing tumbuh sebesar 15,69 persen, 13,25 persen, dan 10,34 perse.

Pembiayaan syariah juga tumbuh 14,88 persen. Sementara kredit UMKM tumbuh sebesar 7,30 persen. Dengan perkembangan tersebut, BI optimis pertumbuhan kredit 2024 akan terus meningkat menuju batas atas kisaran prakiraan 10 persen hingga 12 persen.

 

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close