BIMATA.ID, Serang – Ketua DPRD Banten Andra Soni mendorong digitalisasi terhadap desa-desa di wilayah Provinsi Banten. Digitalisasi desa dipandang perlu guna memajukan desa khususnya di wilayah Banten Selatan.
Kata Andra, desa di Banten sebarannya banyak di wilayah Banten Selatan. Namun sayangnya, di desa-desa itu masih ditemukan adanya blank spot atau daerah yang tidak terdapat sinyal internet.
“Provinsi Banten ini masih banyak yang blank spot, sedangkan digitalisasi ini salah satu penunjang percepatan. Ini juga harus diatasi,” kata Andra saat ditemui, Rabu (12/6/2024).
Andra mengatakan, pengentasan titik blank spot ini dapat dilakukan melalui komunikasi efektif dan agresif dengan Pemerintah Pusat. Sebab, guna mengatasi blank spot itu diperlukan campur tangan Pemerintah Pusat. Jika blank spot itu teratasi, maka sejumlah berbagai permasalahan di desa itu juga dapat teratasi seperti digitalisasi desa.
“Digitalisasi desa ini akan mendorong efektifnya berbagai program pemerintah seperti pupuk subsidi, literasi petani yang tertentu akan berdampak pada kemajuan di desa itu,” jelasnya.
Pria yang akan maju sebagai bakal calon Gubernur Banten ini menuturkan, desa di Banten memiliki banyak potensi sumber daya yang bisa dimanfaatkan baik itu sektor pertanian, peternakan maupun perikanan.
Berbagai sektor itu bisa dimaksimalkan potensinya dengan adanya keberpihakan pemerintah baik itu dari sisi politik anggaran maupun pembinaan.
“Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten harus hadir dalam membina dan mengawasi desa-desa, maka dari itu saya memiliki gagasan untuk memajukan Banten dengan membangun desa. Kita yakin, jika desa maju maka Provinsi Banten juga akan maju,” ungkapnya.
“Maka dari itu saya memiliki gagasan untuk melakukan pemberdayaan desa dari hulu ke hilir,” sambung Ketua DPD Gerindra Banten ini.
Diberitakan sebelumnya, Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) mendorong Pemerintah Desa (Pemdes) di Provinsi Banten untuk berinovasi dalam membuat desa digital atau digitalisasi desa.
APDESI sendiri mencatat bahwa dari 1.238 Desa se Banten, baru sedikit yang sudah menerapkan digitalisasi dalam pelayanan publiknya. Sementara, banyak desa lainnya yang masih menjalankan pelayanan secara manual.
“Kita mendorong agar desa di Banten ini bisa sepenuhnya menerapkan digitalisasi dalam rangka peningkatan pelayanan publik kepada masyarakat,” ujar Ketua APDESI Banten Uhadi.