BIMATA.ID, Jakarta – Waketum Partai Gerindra Habiburokhman merespons perkataan Ketua MPR periode 1999-2004, Amien Rais yang setuju jika Presiden RI dipilih oleh MPR.
Habiburokhman mengatakan, hal itu tidaklah mudah.
“Masih jauh ya, pembahasannya masih jauh ya. Karena kita nggak gampang, karena kan pemilu dari memilih, dipilih MPR ke DPR itu kan proses yang sangat sangat panjang dan itu peristiwa politik yang amat besar yaitu reformasi 98,” kata Habiburokhman, Jum’at (07/06/2024).
Baca Juga : Pesan Prabowo Untuk Koalisi Gerindra Nasdem dan PKS Untuk Menang Pilkada Bantul 2024
Habiburokhman menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan keputusan ekstrem jika presiden kembali dipilih melalui MPR. Ia mengatakan setiap pertimbangan harus memperhatikan aspirasi masyarakat.
“Apakah kita kembali lagi ke MPR artinya kita extreme to extreme to extreme lagi kan. Apakah ada solusi yang lain, tidak murni seperti 98 ke belakang ya kan. Di zaman orde baru tapi ada semacam jalan tengahnya tapi kita harus perhatikan ini yang paling penting aspirasi publik,” jelasnya.
Dia juga menerangkan, di level politisi seperti dirinya tak menampik jika kontestasi Pilpres menjadi ajang yang melelahkan.
Simak Juga : Bos BI: Pertumbuhan Ekonomi 2025 Bergantung Kebijakan Prabowo
Kendati demikian, pandangan terkait itu juga perlu dikembalikan kepada rakyat.
“Kalau di tingkat politisi kaya kami nih yang bertempur di Pilpres tentu sangat melelahkan model Pilpres dipilih langsung oleh rakyat. Tapi kan kami tidak bisa memutus hanya berdasarkan kepentingan dan situasi, kami melihat aspirasi publik aspirasi masyarakat seperti apa. Apakah mereka merasa haknya diambil kan tidak bisa juga kita sewenang-wenang seperti itu,” pungkasnya.